Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Pariwisata
Harus Ada Koordinasi Lintas Kementerian untuk Kembangkan Pariwisata
Sunday 19 Apr 2015 17:47:53
 

Ilustrasi. Ondel-Ondel.(Foto: BH/rbmzd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pemerintah menargetkan 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2015, dan 20 juta wisman pada tahun 2019. Target ini pun didukung DPR dengan mengesahkan tambahan anggaran pariwisata sebesar Rp 1 triliun pada APBN-P 2015. Namun, diperlukan kerja keras dan koordinasi dari Pemerintah untuk mencapai target tersebut.

Demikian disampaikan Anggota Komisi X DPR Jefirstson Riwu Kore, di sela-sela rapat kerja Komisi X dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, di Gedung Nusantara I, Jakarta pada, Kamis (16/4) malam lalu.

“Kita tidak mungkin meningkatkan pariwisata jika tidak di-support hal pendukung lain. Infrastruktur dan sumber daya manusia kita lemah, angka penerbangan ke destinasi wisata sedikit. Tiga hal ini perlu kita perhatikan, perlu koordinasi lintas kementerian untuk mencapai target wisatawan ini,” tegas Jefri.

Politisi F-PD ini menjelaskan, infrastruktur untuk menuju destinasi pariwisata masih kurang memadai, seperti jalan. Termasuk infrastruktur perhotelan. Ia juga mengingatkan, yang perlu diperhatikan adalah untuk meningkatkan jumlah destinasi dan menambah jumlah penerbangan dari negara asal wisatawan ke destinasi wisata di Indonesia juga penting.

“Informasi dari Menteri sudah ada koordinasi. Namun, kenyataannya sejauh mana koordinasi itu, kami belum tahu. Jika pariwisata ini ingin ditingkatkan, maka koordinasi itu harus diperhatikan. Destinasi wisata ditambah, bandara diperbaiki, pelatihan sumberdaya manusia juga ditingkatkan,” imbuh Jefri.

Politisi asal Dapil Nusa Tenggara Timur II ini menambahkan, tahun ini Kemenpar sudah mendapatkan tambahan anggaran Rp 1 triliun, diharapkan target 12 juta wisman dapat tercapai. Namun, di tahun-tahun mendatang, belum ada jaminan Kemenpar akan mendapatkan anggaran yang sama, malah bisa saja anggaran yang didapat lebih kecil. Sehingga, dikhawatirkan akan mempengaruhi pencapaian target wisatawan.

“Bicara target tahun ini yang 12 juta wisatawan, kita berikan tambahan anggaran Rp 1 triliun. Pertanyaannya, apakah ke depannya juga akan mendapatkan anggaran yang sama. Karena pengalaman beberapa tahun ini, anggaran untuk Kemenpar tidak mencapai Rp 1 triliun, bahkan hanya berkisar di angka Rp 500 miliar. Jika kurang dari Rp 1 triliun, tentu target tidak akan tercapai,” papar Jefri.

Politisi yang juga Anggota Badan Legislasi DPR ini juga meminta Pemerintah mencermati kebijakan bebas visa untuk 30 negara. Pasalnya, walaupun diniatkan untuk mendatangkan pariwisata, dikhawatirkan hal ini malah mendatangkan ancaman cyber crime, terorisme, ataupun trafficking.

“Pemerintah harus antisipasi jika memang sudah memberikan bebas visa kepada 30 negara. Tujuan ini kan untuk peningkatan pariwisata Indonesia, saya yakin Pemerintah sudah mempertimbangkan secara matang, sehingga harus lebih ketat lagi dalam pengawasan,” harap Jefri.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X Zulfadhli menyatakan dengan anggaran Rp 2,5 triliun, rencana target 20 juta wisatawan pada tahun 2019, agak sulit tercapai. Ia menilai, perlu dukungan anggaran yang cukup besar, seperti untuk memperbaiki destinasi, sehingga pemasaran yang dilakukan tidak menjadi bumerang.

“Ketika kita sudah melakukan pemasaran besar-besaran, namun ternyata destinasinya belum siap, maka akan menjadi bumerang untuk kita sendiri, maka akan menghambat pencapaian target itu,” jelas Politisi F-PG ini.

Politisi asal Dapil Kalbar ini mengingatkan, hal yang penting untuk mencapai target kunjungan wisatawan, bukan hanya pemasaran, tapi juga pengembangan destinasi, dan bukan hanya berpusat di daerah yang memang sudah menjadi tujuan wisata.(sf/dpr/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Pariwisata
 
  Penurunan Pariwisata di Bali Berdampak Besar Terhadap Ekonomi Masyarakat
  Maksimalkan Potensi Pariwisata, Komisi IV DPRD Kaltim Studi Banding ke Jawa Barat
  Pak Jokowi, Pariwisata Indonesia Juga Semakin Gak Beres Nih
  Sensasi Menjelajah Lautan dengan De' Kartini
  Menpar Memberikan Penghargaan Uang Tunai Jutaan Rupiah dalam APWI 2018
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2