BANYUWANGI, Berita HUKUM - Calon Wakil Presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat, Hary Tanoesoedibyo (48), menyindir Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo. Menurut Hary, popularitas Jokowi mulai merosot karena banjir di Jakarta.
"Masa jayanya sudah lewat," kata Hary saat temu kader Partai Hanura di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam, (11/2).
Hary mengklaim elektabilitas pasangan Wiranto-Harry Tanoe terus menanjak. Menurut Hary, meningkatnya elektabilitas tersebut disebabkan sejumlah faktor, seperti banyaknya aktivitas sosial dan menurunnya popularitas calon lain.
Popularitas Hanura juga naik karena banyaknya kasus korupsi yang menimpa partai politik lain. (Baca juga: Demi Popularitas, Harry Tanoe Sering Tampil di TV)
Hary meminta Badan Pemenangan Pemilu Hanura, untuk melanjutkan berbagai aktivitas sosial dan mendesak para Caleg untuk rajin turun ke masyarakat. Bila kedua pihak ini bekerja penuh selama dua bulan sebelum pemilu, Hary Tanoe optimistis elektabilitas Partai Hanura dan Win-HT bisa mencapai 20 persen.
Sejak Selasa hingga Rabu ini, 12 Februari 2014, Hary Tanoe kelahiran Surabaya tahun 1965 Cawapres dari Partai Hanura ini melakukan safari politiknya ke Banyuwangi. Selain bertemu kader, Hary juga mengunjungi Ponpes Al Anwari, bakti sosial dan bertemu ratusan pengusaha dan pengurus koperasi.
Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT. Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989. Ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) serta perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. Partai Hati Nurani Rakyat, atau Partai Hanura, adalah sebuah partai politik di Indonesia, Hanura kembali lolos dalam Pemilu 2014, dan mendapat nomor urut 10.(ika/tempo/bhc/sya) |