JAKARTA, Berita HUKUM - Banjir sejak Kami (17/1) lalu membuat jalan rusak dan masih berlumpur. Untuk para para pengguna jalan baik roda dua, roda tiga, dan roda empat agar berhati-hati. Meski kini sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya mulai surut. Justru situasi ini yang membuat pengendara lengah. Selain jalan mengalami rusak, sebagian jalan juga masih berlumpur serta juga banyaknya debu beterbangan dijalan-jalan, dan ada sebagian warga pengungsi korban banjir yang masih bertahan di jalan-jalan.
Situasi terkini kawasan Jakarta Utara, di Jembatan 3 penjaringan ketinggian air masih mencapai 70 cm, Gedong Panjang 60 cm, traffic light (TL) Dipo Motor 150 cm, dan Pluit Timur 200 cm. Sementara di depan Universitas Trisaksi Grogol masih tergenang banjir, meski begitu kendaraan masih bisa menerobos.
Di kawasan pasar Rumput mulai dari Pasaraya Manggarai, depan Pasar Rumput, hingga Kelurahan Guntur maupun sebaliknya tampak banyak jalan yang berlubang. Karena di sepanjang jalan ini tidak ada ada genangan air, maka tidak jarang pengendara yang memacu kendaraannya dengan cepat. "Ya, kemarin ada motor jatuh karena kena lubang," kata warga yang berjualan di depan Pasar Rumput.
Di Jakarta barat, tepatnya di Jalan S. Parman dari arah Grogol ke Tomang banjir telah surut, dan bisa dilewati motor dan mobil. Untuk itu, diharap para pengendara berhati-hati. Di depan Shangri-La esidence.
Sementara di sepanjang jalan Casablanca, KH. Imam Safi'i, Kampung Melayu maupun sebaliknya tampak jalan masih berlumpur. Disepanjang jalan ini yang beberapa hari lalu khusunya di jalan KH. Imam Safi'i digenangi banir, hari ini mulai tampak surut. Jakarta Timur wilayah Jatinegara Barat dan Bidara Cina belum bisa dilintasi pengendara karena masih ada Posko pengungsi.
Tetap berhati-hati. Sementara Menuju ke kawasan Bekasi, di jalan Depan Summarecon Bekasi rusak parah. Untuk itu para petugas yang menjaga di sekitar jalan menghimbau agar pengendara tetap berkonsentrasi.
Sesuai pantauan, untuk semua Koridor Busway wilayah Jakarta tampak sudah beroperasi. Bagi warga yang biasa menggunakan lajur busway sebaiknya tidak dilakukan lagi.
Menurut pantauan pewarta, kondisi jalan paska banjir, selain jalan yang berlubang, berlumpur juga banyaknya debu berterbangan di jalan-jalan paska banjir. Hal ini dapat membahayakan khususnya bagi pengendara roda 2, selain akan mengakibatkan mata yg perih, sakit mata jika tidak menggunakan kacamata/ Helm Fullface.
Dalam situasi seperti becek berlumpur dan sisa-sisa kotoran atau sampah di got-got akan semakin membusuk karena sudah tidak mengalir. Keadaan seperti itu yang akan menjadi sarang nyamuk serta berbagai penyakit. Masyarakat harus mewaspadai kemungkinan dapat terkena penyakit leptospirosis atau biasa disebut demam kencing tikus. Selain berbahaya, penyakit ini juga bisa menyebabkan kematian. Untuk mengurangi berbagai penyakit semakin besar menyerang warga, perlu langkah cepat dari Pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Untuk diketahui, saat ini sudah banyak warga baik yang masih bayi hingga yang sudah lansia. Rata-rata mereka terserang menyakit inspeksi saluran pernapasan (ISPA) dan juga diare. (bhc/din) |