DENPASAR-Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton tiba di Bali. Kedatangannya dalam rangka menghadiri pertemuan para Menlu ASEAN ke-44 dan pertemuan ke-18 Forum Regional ASEAN (ARF) di Nusa Dua yang akan berlangsung pada Jumat (22/7) besok.
Menlu RI Marty Natalagawa memastikan tidak ada perlakuan khusus terkait kedatangan Hillary Clinton. Pengamannya sama seperti para delegasi yang hadir dalam pertemuan itu. “Pengamanan Hillary sama dengan tamu negara lain yang telah datang. Tak ada pengamana khusus,” jelasnya di Denpasar, Bali, Kamis (21/7).
Tak adanya pengamanan khusus terlihat di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali dan di base operasi Pangkalan Udara Bandara Ngurah Rai, tempat rencana pesawat yang ditumpangi Hillary mendarat. Pengamanan seperti hari-hari biasanya. Aparat keamanan internal bandara dan kepolisian memeriksa setiap kendaraan yang keluar-masuk bandara. Hal serupa juga terlihat di jalan-jalan menuju pertemuan di Nusa Dua, tidak terlihat pengamanan menyolok di pinggir jalan.
Dalam pertemuan ARF kali ini, masalah Laut Cina Selatan menjadi bahasan penting karena upaya penyelesaian selama ini tidak ada kemajuan berarti. Untuk itu, diharapkan dalam pertemuan kali ini akan membawa sejumlah hal positif untuk menuntaskan kasus Laut Cina Selatan yang dipersengketakan Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, Cina dan Taiwan itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Menlu Marty Natalegawa dalam pembukaan pertemuan ARF, Selasa (19/7) lalu, sudah mengungkapkan, keamanan menjadi isu krusial dalam pertemuan forum regional ASEAN itu. Dalam hal ini, ASEAN yang saat ini diketuai Indonesia, menilai, masalah Laut Cina Selatan harus segera diselesaikan.
Pasalnya, sejak 1992 saat solusi pertama untuk kasus itu ditawarkan kepada pihak-pihak bersengketan , tidak ada kemajuan berarti. Sudah berbagai forum dilakukan untuk menuntaskan masalah itu, tetapi hasilnya tidak signifikan. Tidak heran, banyak pihak berharap, pertemuan ARF yang juga dihadiri mitra ASEAN, seperti Amerika, Rusia, dan Cina, dapat memberi sumbangan positif terhadap penyelesaian konflik Laut China Selatan. (nbc/nas)
|