Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Pembiusan
Hipnotis Lengkapi Aksi Pembiusan Pemudik
Tuesday 30 Aug 2011 03:06:22
 

Muryati, korban pembiusan saat melapor kepada petugas keamanan (Foto: Istimewa)
 
JAKARTA-Nasib naas dialami Muryati (23). Berniat mudik ke kampung halamannya di Cirebon, Jawa Barat, ia malah jadi korban hipnotis dan pembiusan di dalam bus. Akibat kejadian tersebut, ia harus merelakan ponsel merk Samsung dan uang Rp 700 ribu miliknya yang disimpan di dalam tas dibawa kabur pelaku.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, ia seorang diri naik bus dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat, menuju Cirebon. Saat di dalam bus di Kalideres, punggungnya ditepuk seorang ibu berusia sekitar 40 tahun yang duduk di sampingnya. Usai menepuk wanita tak dikenal itu memberi air mineral dalam kemasan gelas.

Anehnya ia langsung menerima dan meminumnya. Dalam sekejap ia pun langsung tak sadarkan diri. Namun, ia mengaku tidak tahu kenapa bisa beralih ke bus Mayasari Bhakti jurusan Kampung Rambutan.

"Saya juga tidak mengerti kenapa ada di Terminal Kampungrambutan. Padahal tadi naik jurusan Cirebon waktu di Terminal Kalideres," ujar Muryati, Senin (29/8).

Dalam keadaan masih linglung, ia pun langsung melapor ke Pos Polisi di Terminal Kampung Rambutan. Ia pun sempat diperiksa kesehatannya di posko kesehatan yang ada di terminal tersebut. Setelah dinyatakan normal, oleh petugas kepolisian ia diberikan surat jalan dan dinaikkan ke bus jurusan Cirebon.

Dr Rahma, petugas kesehatan yang memeriksa Muryati, mengaku tidak menemukan adanya tanda-tanda fisik yang disebabkan pembiusan. Terlebih saat dikonfirmasi, korban cukup cekatan dalam menjawab setiap pertanyaan. Karenanya ia belum bisa memastikan apakah Muryati benar-benar mengalami pembiusan atau ada penyebab lain, misalnya hipnotis.

"Hasil pemeriksaan kami, tidak ditemukan adanya bekas pembiusan. Jadi tidak sadarnya korban ini bisa jadi karena faktor lain, misalnya hipnotis," katanya.

Terkait hal tersebut, Kepala Terminal Bus AKAP Kampungrambutan, Dwi Basuki, mengatakan kasus seperti ini merupakan yang kedua kalinya terjadi sepanjang musim mudik Idul Fitri 1432 H ini. "Kasusnya bukan di sini, tapi di luar wilayah kami. Hanya saja korban ketika sadar sudah ada di terminal ini. Kalau di dalam terminal ini semuanya saya pastikan aman. Kalaupun ada korban, kejadiannya tidak di sini," kilahnya.(bjc/irw)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2