NIGERIA, Berita HUKUM - Sejumlah pejabat resmi di Nigeria menyatakan ibu menteri keuangan setempat, yang sempat disebut-sebut difavoritkan sebagai Presiden bank Dunia, telah diculik dari rumahnya di negara bagian Delta yang kaya minyak.
Ibu dari Menkeu Ngozi Okonjo-Iweala, Professor Kamene Okonjo, diculik dari rumahnya pada hari Minggu (9/12).
Menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Keuangan setempat, Menteri Ngozi-Iweala sebelumnya pernah mendapat ancaman tetapi tak dapat memastikan apakah penculikan terhadap ibunya ini terkait dengan ancaman tersebut.
Laporan media internasional menyebut negeri itu memang rawan aksi penculikan, dimana aksi kejahatan ini mampu mengeruk uang tebusan dan bisnis terkait lainnya senilai hingga jutaan dollar per tahun.
Sementara kasus kriminalitas berkait penculikan paling banyak terjadi di negara bagian Delta yang kaya kandungan minyak, meski korban penculikan dari kalangan tokoh terkenal dianggap jarang.
Seorang pejabat keamanan mengatakan tak jelas apakah kasus kali ini masuk kategori bermotif politik atau asal tangkap saja.
Menteri Keuangan perempuan berpengaruh di Afrika ini, Ogozi-Iweala, dikenal dengan kampanyenya untuk membersihkan korupsi di Nigeria terutama berkenaan dengan program subsidi BBM yang dinilai kontroversial.
Menteri Ogozi-Iweala menunda pembayaran kepada importir minyak, dengan alasan masih melakukan verifikasi terhadap klaim para importir untuk subsidi BBM.
Namun pengamat meyakini penculikan dengan motif politik tidak populer di Nigeria.
Pernyataan dari Kementerian Keuangan menambahkan, "situasi ini jelas sangat sulit untuk seluruh keluarga Okonjo. Tetapi semua anggota keluarga berharap hasil positif akan keluar dari situasi ini dan terus berdoa agar ibunda segera bebas dan kembali ke tengah keluarga."
Menteri Ogozi-Iweala adalah salah satu kandidat utama yang sempat difavoritkan untuk duduk sebagai kepala Bank Dunia pada tahun ini, namun akhirnya yang terpilih adalah warga Amerika keturunan Korea, Jim Yong-kim. Sebelumnya perempuan ini menjabat sebagai Direktur pelaksana Bank Dunia.(bbc/bhc/opn) |