JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan pelepasan 437 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan, di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Senin (23/5).
Acara pelepasan para pahlawan devisa negara ini dipimpin langsung oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani. Dalam acara itu BP2MI mengundang secara khusus Pelatih Timnas Sepakbola U-22 Indonesia, Indra Sjafri, dan Aktivis '98 Wahab Talaohu.
Benny menyampaikan, para PMI dilepas secara terhormat dan dihadiri para pejabat hingga tokoh nasional. Hal ini, lanjut Benny, bagian dari misi negara dalam memberdayakan dan mengangkat derajat para pekerja migran sebagai anak bangsa.
"Kehadiran negara untuk melindungi, mengatur tata kelola penempatan PMI agar lebih baik lagi terus kami lakukan. BP2MI menunjukkan semua kerja itu. Bahwa perintah presiden (Joko Widodo) untuk melakukan pelindungan menyeluruh juga kami laksanakan. Tak ada lagi praktek yang mendiskriminasi PMI, kalian orang-orang spesial di negara ini," ujar Benny dalam sambutannya, seperti dilansir laman resmi BP2MI.
Menurut Benny, keberpihakan negara terhadap PMI terpotret dalam pembangunan sejumlah fasilitas VVIP untuk PMI.
"Kemudian program KTA dan KUR, serta kolaborasi dari terobosan program lainnya yang dinilai sangat tepat menunjang kesejahteraan PMI," tambahnya.
Sementara Pelatih Timnas sepakbola U-22, Indra Sjafri saat memberikan motivasi kepada ratusan PMI mengatakan, pentingnya kerja keras dan keikhlasan dalam menunaikan suatu pekerjaan.
"Usaha, kerja keras, dan keikhlasan dalam melakukan sesuatu pekerjaan sangatlah penting. Selanjutnya serahkan kepada Allah SWT yang memutuskan hasil sesuai kehendak-Nya. Saya mengajak pekerja migran Indonesia yang akan berangkat ke Korea Selatan bekerja dengan baik dan benar. Jadilah kebanggaan Indonesia," lugas Indra, pelatih yang berhasil membawa timnas sepakbola Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 ini.
Wahab Talaohu, salah satu aktivis 98 sekaligus Komisaris Independen PT Kliring Berjangka Indonesia menyampaikan kebanggaannya terhadap Kepala BP2MI. Wahab mengaku kepekaan sosial serta konsisten Benny dalam membela PMI tak perlu diragukan lagi. Benny dikenal sebagai sosok yang hidup mati berdiri tegak untuk membela wong cilik.
"Bung Benny Rhamdani, Kepala BP2MI telah berjanji mewakafkan dirinya untuk Merah-Putih, bangsa dan negara Indonesia tercinta, dan rakyat Indonesia. Komitmen Benny tak berubah, ini dipertahankannya sejak lama. Saya juga menitipkan untuk rekan-rekan PMI yang terhormat bahwa kita tak boleh menjadi generasi yang buta huruf masa depan. Bisa saja ada sebuah problem dan tantangan yang lahir akibat kita tidak mau belajar. Kita harus terus belajar untuk hidup lebih baik dan bermartabat," papar Wahab.
Dia juga menilai Benny sebagai sosok pemberontak yang mati-matian membela rakyat. Prinsip pembelaan Benny pada warga akar rumput disebutnya hingga saat ini masih tetap dipertahankan Benny Rhamdani.(bh/amp) |