Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Inggris
Inggris dan Skotlandia Kembali Dilanda Banjir
Monday 24 Dec 2012 12:08:55
 

Rumah yang terendam banjir di Inggris, Senin (24/12).(Foto: Ist)
 
INGGRIS, Berita HUKUM - Hujan deras kembali turun di Inggris barat daya dan memunculkan risiko banjir baru di wilayah-wilayah yang sudah terendam, Senin (24/12).

Para pemantau cuaca mengatakan hujan akan turun di Inggris dan Wales dan menuju utara ke Skotlandia.

Banjir mengakibatkan sejumlah perjalanan kereta api terganggu antara lain kereta antara Bristol Parkway dan Swindon.

Layanan kereta First Great Western antara London Paddington dan Swansea akan dialihkan, sehingga perjalanan terhambat selama 45 menit.

Di tempat lain, kereta tidak akan beroperasi hingga 28 Desember termasuk di antara Derby dan Nottingham.

Badan Lingkungan telah mengeluarkan 150 peringatan banjir dan 260 waspada banjir di Inggris dan Wales.

Di Skotlandia, 23 peringatan banjir telah dikeluarkan di Aberdeenshire, Caithness dan Sutherland, Dundee dan Angus, Tayside dan Borders.

Wartawan cuaca BBC Laura Gilchrist mengatakan hujan deras bukan berita yang dinantikan di wilayah-wilayah rawan banjir di Inggris.

“Banyak daerah yang sudah tergenang dan hujan tidak akan membantu meredakan banjir.
“Hujan di Inggris dan Wales kini mengarah ke Skotlandia dan diperkirakan akan lebih deras serta lama,” tambahnya.

Hari Minggu (23/12), ratusan warga di Aberdeen telah dievakuasi setelah rumah mereka dikepung air.

Menteri banjir Inggris Richard Benyon mengatakan, “Sangat mengerikan jika rumah atau kantor anda terendam banjir di musim liburan ini, tapi bagi keluarga-keluarga yang menjadi korban, hal ini membuat stress karena terjadi di saat Natal," ujarnya.

“Warga harus terus waspada dan memperhatikan peringatan banjir Badan Lingkungan dan mengizinkan layanan darurat melakukan pekerjaan mereka,” pungkasnya.(bbc/bhc/opn)




 
   Berita Terkait > Inggris
 
  Rishi Sunak: Siapa Dia dan Mengapa Dia Mau Menjadi Perdana Menteri Inggris Sekarang?
  Skandal Pesta dan Pelecehan Seksual di Balik Mundurnya PM Inggris Boris Johnson
  Brexit: Inggris Akhirnya Resmi Meninggalkan Uni Eropa
  Pemilu Inggris: Bagaimana Boris Johnson Meraih Kemenangan Terbesar dalam 3 Dekade
  Boris Johnson Menjadi PM Inggris dengan Dukungan Suara Kurang dari 0,34% Pemilih
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2