JAKARTA, Berita HUKUM - Seorang pria yang menyebut dirinya bernama Agustinus memanjat tower saluran ultra tegangan tinggi (Sutet) di depan Jakarta Convention Center Senayan, Kamis (31/1) pagi.
Saat ini, Agustinus masih berada di tengah-tengah tower. Di bawah pria itu terdapat sebuah bendera putih yang dibentangkan. Namun, tulisan pada bendera itu tidak jelas.
Saat ini, petugas pemadam kebakaran dan mobil tangga sudah berada di lokasi untuk membantu menurunkan Agustinus yang ada di tower Sutet. Lalu lintas di lokasi kejadian macet karena banyak kendaraan berhenti atau memperlambat laju untuk melihat kejadian ini.
Pria tersebut sebelumnya sempat menghubungi sebuah radio berita dan disiarkan langsung. Kepada penyiar, dia menyampaikan keinginannya untuk bertemu anggota DPR dan seseorang yang dia sebut bernama Ester dari Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dia mengaku sedang mempunyai masalah hukum dan kasusnya ditangani Ester sebagai pengacaranya. Pihak radio kemudian menghubungi Posbakum PN Jakarta Pusat, tetapi diperoleh keterangan bahwa tidak ada pengacara bernama Ester di Posbakum Jakpus.
Mendengar jawaban itu, Agustinus tetap bersikukuh bahwa Ester benar-benar ada dan menangani kasusnya. Ia bahkan menyatakan hanya mau turun dari tower jika dipertemukan dengan Ester.
Sementara, Pengacara Agustinus, Agustinus Payung Dosi turut mencoba ikut naik untuk membujuk kliennya. Namun bukannya diam di tempat, Agustinus malah berusaha naik.
Malah ia sempat berusaha melempar kayu kuasa hukumnya itu meski tidak jadi dilakukan. Untuk menenangkan situasi, Agustinus pun memilih turun kembali ke bawah.
Kini cara yang diambil adalah membujuk melalui telepon. Kuasa hukum lainnya, Jonner Sipangkar yang bertugas menghubungi Agustinus yang kebetulan membawa handphone.
Sayangnya cara ini kembali gagal dilakukan. Di ujung telepon itu, Agustinus menolak untuk turun ke bawah.
"Temannya yang ditahan di Rutan Salemba, M Yusuf, Doy Sulaeman dan Ibnu Wetan, pinginnya dibebaskan," kata Jonner menerangkan perkataan kliennya, Kamis (31/1).
Seperti yang diketahui, pukul 07:00 WIB, Agustinus naik tower SUTET di Senayan yang memicu kemacetan lalu lintas. Dari atas tower Agustinus melemparkan map yang berisi 4 berkas yang isinya kasus tanah yang dihadapinya. Berkas-berkas itu ditujukan ke berapa lembaga di antaranya Komnas HAM dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum yang kini sudah bubar.
Ditempat yang sama, Anggota Komisi III DPR Edi Ramli Sitanggang ikut membujuk Agustinus, pria pemanjat tower SUTET di seberang JCC, Senayan, Jakarta. Namun bujukan politisi PD itu tidak mempan.
"Kita sudah mengupayakan maksimum. Saya juga sudah naik bersama anggota Komisi III Edi Ramli Sitanggang. Sudah dibujuk-bujuk juga nggak mau turun," ujar Danramil Tanah Abang Kapten Suratno di bawah tower, Kamis (31/1).
Menurut Suratno, 1 mobil damkar yang ada tangganya dan 2 mobil damkar tanpa tangga sudah pergi dari lokasi. Sebab keberadaan mobil tersebut membuat lalu lintas sekitar macet.
"Mobil damkar ditarik karena menyebabkan kepadatan dari Tomang hingga depan JCC," kata Suratno.
Suratno menerangkan, Agustinus ingin bertemu dengan pengacaranya, Esther. Namun Suratno belum juga bisa bertemu pengacara Agustinus.
"Kita juga nggak ngerti yang namanya Esther seperti apa. Dicari-cari ke PN Jakarta Pusat juga nggak ada. Daripada 1 orang merugikan banyak orang lebih baik ditarik saja," ungkapnya.
Mobil damkar menyebabkan kemacetan dari Tomang ke JCC. Agustinus memanjat tower SUTET dengan mengenakan baju hitam dan celana jins. Dia juga menggantungkan kain putih di bawah tower tempat dia memanjat. Agustinus memanjat tower setinggi kurang lebih 25 meter.(dbs/bhc/opn) |