JAKARTA, Berita HUKUM - Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya selama sepekan terakhir telah menewaskan 20 orang. Para korban itu terdiri dari 13 orang dari Jakarta Barat, 2 orang dari Jakarta Timur, 1 orang dari Jakarta Utara, 2 orang dari Jakarta Pusat, dan 2 orang korban dari Jakarta Selatan. Mereka meninggal dunia karena tenggelam, tersengat listrik, hanyut, sakit, dan terjebak di lokasi bencana. Data tersebut dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Minggu, (20/1).
Kelurahan Kedaung Kaliangke menjadi daerah yang paling banyak memakan korban. Tiga orang tewas di kelurahan yang menjadi bagian Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, tersebut. Ketiganya yaitu Mujiyo (46), tewas karena tenggelam, Muhamad Haikal (2), tewas karena tenggelam, dan Udin Wahyudin (34), ditemukan meninggal di rumahnya karena sakit.
Sedangkan total 10 orang juga tewas di wilayah Jakarta Barat karena banjir. Berikut ini adalah nama-nama korban di wilayah tersebut. Untung Kusnadi (82), warga Kelurahan Kedoya Utara; Nur (32), warga Kembangan Utara, Rangga (13) dan Raif Agasi (13), warga Tanjung Duren Selatan; Sugito (80), warga Jembatan Lima; Lusiana (72), Ron Malaka; dan Wahyudi (26), warga Pancoran Glodok.
Di Jakarta Timur, tercatat dua korban tewas atas nama Mak Inah (82), warga Kampung Melayu. Seorang lagi, Suharyanto (55), warga Pulogadung, tewas akibat tersengat listrik.
Seorang korban tewas tercatat berasal dari Jakarta Utara atas nama Masuriyah (50), warga Tanjung Priok. Di pusat kota, banjir yang mengalir ke basement Plaza UOB, Jalan M. Thamrin, menelan dua korban jiwa atas nama Herdian Eko (28), dan Abdul Aris Agus (38 ). Di Jakarta Selatan, korban tewas tercatat atas nama Karno (35), warga Bukit Duri, dan Solahuddin (35), warga Kalibata.
Tiga korban lain tercatat berada di Tangerang atas nama Sanin dan Santan (60). Keduanya dilaporkan tewas tenggelam dan terseret arus banjir. Di Jatiasih, Bekasi, tercatat seorang korban tewas, yakni Samroni (45), karena sakit.
Dalam konferensi persnya dua hari yang lalu, Kepala BNPB Syamsul Maarif berharap korban jiwa tak bertambah. Kala itu, ia melaporkan, korban tewas akibat banjir telah mencapai 11 orang dan membuat 18.018 jiwa mengungsi.
Sementara, saat ini penanganan kesehatan terpusat di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Di dua wilayah ini, selain jumlah pengungsi yang banyak, sejumlah titik bencana sulit dijangkau tenaga medis.
Di Pluit, Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati mengatakan, "ada 2.300 pengungsi karena luapan waduk. Fokus berikutnya di Rawa Buaya, Jakarta Barat, dimana 3.000 warga mengungsi karena banjir," ujarnya.(dbs/bhc/opn) |