JAKARTA, Berita HUKUM - Kapolri Jendral Timur Pradopo menjawab pertanyaan wartawan terkait aksi penembakan ditempat yang mengakibatkan tewasnya, salah seorang warga Poso. Terduga jaringan teroris, korban bernama Nudin alias Bondan, Senin (10/6).
Nudin alias Bondan yang telah tewas ditembak oleh Anggota Kepolisian berpakaian preman, saat terduga teroris itu sedang mengendarai kendaraan roda dua di Poso dan Anggota Polri melakukan pengahadangan hingga terjadi aksi penembakan terhadap terduga teroris.
Sempat terjadi aksi protes oleh warga kota Poso terkait aksi penembakan mati terhadap terduga teroris ini, sebagian warga sempat membakar ban bekas dijalanan kota Poso.
Menurut Timur Pradopo, Polisi itu, tetap harus berupaya agar dalam melakukan proses penegakan hukum Itu juga harus memikirkan keselamat jiwanya.
"Baik yang akan dilakukan tindakan begitu juga dengan polisinya, yang akan melakukan penegakan hukum," ujar Jenderal Timurdi Mabes Polri, Rabu (12/6).
Dijelaskanya lebih lanjut sebaliknya Polisi itu rugi sebenarnya, bila sampai yang besangkutan, meninggal dunia, karena kita ingin menangkapnya hidup - hidup dan untuk mengungkap jaringan lain dibaliknya.
"Namun bila mengancam nyawa petugas dan akan menimbulkan ancaman bagi warga masyarakat lain dan petugas, kita harus tegas. Namun juga akan ada evaluasi terus akan kita lakukan," pungkas Kapolri.(bhc/put) |