JAKARTA, Berita HUKUM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan ikut serta dalam penanganan aksi terorisme, jika aksi serta ancaman teroris terus meninggkat, hingga menggangu keamanan dan stabilitas politik NKRI, maka TNI akan memutuskan untuk masuk dalam ranah penindakan terhadap aksi-aksi terorisme yang telah terjadi selama ini. Hal ini disampaikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menjawab pertanyaan wartawan seputar peran serta TNI kedepan dalam pemberantasan aksi-aksi terorisme di tanah air Indonesia.
Menurut Panglima, jika masih dalam konteks low intensif, dimana aksi teroris masih masuk dalam ranah pidana, maka TNI akan mengambil peran dengan melalui langkah-langkah yang preventip, seperti melalui aksi Intelejen.
"Tapi, aksi teroris jika sudah masuk dalam intensitas yang tinggi, maka disitu TNI harus masuk. Itu yang memutuskanya nantinya merupakan keputusan politik, untuk itulah kita harus tetap miliki satuan khusus anti teror dan terus terpelihara," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam jumpa pers Rapim TNI di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (8/1).
Sebagaimana diketahui menyambut tahun 2014 kemarin, Mabes Polri melalui Densus 88 telah berhasil menewaskan 6 kawanan teroris di Ciputat Tangerang Selatan, dan menangkap salah seorang lainya hidup-hidup. Diduga kuat, mereka adalah salah satu jaringan teroris anak didik Abu Roban yang selama ini diduga terlibat dalam rangkaian aksi teror di Jakarta dan sekitarnya, dengan melakukan teror berupa penembakan terhadap anggota Polisi dan pengeboman Vihara juga melakukan aksi-aksi perampokan Bank serta toko emas untuk melancarkan aksi teror mereka.(bhc/put) |