Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Ukraina
Intervensi Misi Kemanusiaan, kata Putin
Wednesday 05 Mar 2014 01:08:49
 

Presiden Putin mengatakan pasukan di Krimea adalah pertahanan sipil setempat. Tentara dengan seragam Rusia tapi tanpa identitas praktis menguasai Krimea. Putin saat berbaris turun dari Heli, mengabaikan Barat dan propaganda perang saraf.(Foto: Istimewa)
 
UKRAINA, Berita HUKUM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan intervensi ke Ukraina sebagai misi kemanusiaan setelah berlangsungnya kudeta yang tidak konstitusional. Kepada para wartawan di Moskow, dia menjelaskan Rusia menanggapi permintaan dari presiden sah yang terguling, Viktor Yanukovich, untuk membela warga Ukraina yang berbahasa Rusia.

Putin membantah kalau angkatan bersenjata yang menguasai wilayah Krimea -yang sebagian besar warganya mendukung Rusia- memiliki kaitan dengan Moskow.

Menurutnya pasukan itu adalah pertahanan sipil setempat dan Rusia tidak ikut serta melatihnya. Krimea menjadi fokus utama dalam krisis di Ukraina dengan pasukan yang tampaknya berseragam tentara Rusia namun tanpa identitas, mengepung pangkalan dan sarana militer lainnya.

Secara praktis Rusia mengendalikan sepenuhnya Krimea.

Bagaimanapun Putin menambahkan tidak punya rencana untuk melancarkan perang di Ukraina atau menginvasi Krimea.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, sudah tiba di ibukota Kiev, Selasa 4 Maret, untuk menegaskan dukungan kepada para pemimpin baru Ukraina.

Amerika Serikat mendesak agar semua pihak mundur dan menghindari provokasi dan sudah mengungumumkan Klik penghentian kerjasamaKlik militer dengan Moskow menyusul operasi Rusia di Ukraina.

Dia rencananya akan berkunjung ke Alun-alun Kemerdekaan untuk meletakkan karangan bunga kepada para korban dalam kekerasan yang mewarnai unjuk rasa bulan lalu.

Krimea mencekam jelang akhir ultimatum Rusia yang minta tentara Ukraina menyerah. Perang dikhawatirkan pecah. (BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Ukraina
 
  Ribuan Drone Digunakan Perang di Ukraina, Mengapa Fungsinya Begitu Penting?
  Krisis Pangan, Rusia Buka Opsi Ekspor Gandum Ukraina
  Rusia Ingin Umumkan Kemenangan di Ukraina pada 9 Mei, Kenapa Tanggal Itu Begitu Penting?
  Mengapa Indonesia Abstain Saat Rusia Dikeluarkan dari Dewan HAM PBB?
  Bagaimana Sikap Negara BRICS terhadap Rusia?
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2