Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    

Ironis, Fun Bike Jadi Ajang Perjudian
Friday 30 Sep 2011 22:41:41
 

Kegiatan sepeda santai (fun bike) mulai melenceng dari tujuan semula sebagai ajang kampanye go green (Foto: Ist)
 
Dalam berberapa tahun terakhir ini, ajang sepeda santai (Fun Bike) makin marak. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah acara ini juga merupakan kampanye hidup dengan konsep go green. Dan, bukan hanya sebagai ajang promosi lingkungan, perusahan-perusahaan juga dapat keuntungan dengan mepromosikan produknya tersebut.

Berbagai hadiah doorprize pun di tawarkan, dari yang sekedar untuk have fun sampai yang lux. Guna, memancing animo masyarakat untuk ikut ajang fun bike. Tetapi di balik meriah acara ini, ada sebuah fenomena yang menjadi dilema.

Pengalaman ini aktivis kampanye Bike To Work (B2W) Taufik Winahyo. Dirinya merasa prihatin akan beralih fungsinya ajang fun bike. Awalnya, kampanye fun bike di manfaatkan untuk kampanye B2W, namun sekarang berubah menjadi ajang mencari hadiah.

"Dua tahun belakangan ini fun bike beralih fungsi menjadi ajang menyebar hadiah, yang notabene adalah ajang promosi pihak penyelenggara, " kata Taufik, seperti dikutip situs B2W.

Taufik, melanjutkan, awalnya dia dan kawan-kawan aktivis B2W mengadakan fun bike untuk mengkampanyekan hidup yang hijau. Dimana dengan bersepeda dapat mengurangi pengunaan emisi.

Tidak masalah untuk promosi, jika memang sejalan dengan semangat bersepeda itu sendiri. Tetapi pihak penyelenggara mulai menyediakan motor sebagai hadiah. Ironisnya lagi, ketika aktivis B2W mempromosikan diri untuk mengurangi emisi dengan bersepeda, justru hadiah event itu malah menambah emisi.

Lebih lanjut Taufik menegaskan, niat peserta yang ikut hanya mengejar hadiah. "Bayangkan saja, untuk sebuah rumah, satu orang peserta tidak akan ragu untuk membeli 20 – 50 tiket fun bike sekaligus guna memperbesar kemungkinan dapat undian. Ya, fun bike jadi ajang judi. Lain halnya kalau hadiahnya sepeda," imbuhnya.

Lalu, Para peserta tidak lagi mencerminkan hidup yang hijau.Sebab, setiap ajang fun bike selalu menyisakan sampah bekas bungkus makanan yang sangat banyak. " Jika event-nya sangat besar, semakin menggununglah sampahnya. Sungguh ironis, padahal kampanyenya bertemakan Go Green," tandasnya.

Dirinya dan teman-teman aktivis B2W, sangat merindukan ajang fun bike seperti dulu. Saat itu, ajang bersepeda santai ini sebagai teriakan Go Green. Memasyarakatkan pengurangan emisi dengan bersepeda, bukan memicu peningkatan emisi gas buang.(riz)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2