JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Istri gembong teroris Umar Patek, Ruqayyah binti Husein Huseno alias Fatimah Zahra terancam hukuman tujuh tahun penjara. Warga negara Filipina ini diduga telah melakukan tindak pidana pemalsuan dokumen. Demikian dakwaan yang disampaikan JPU Syahrial Syakur dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (31/10).
Dalam persidangan yang diketuai majelis hakim Suharjono dengan hakim anggota Triwidodo serta Hasnawati itu, penuntut umum menyebutkan bahwa pada 13 Juli 2009 lalu, Ruqayyah bersama sang suami sempat mengajukan permohonan paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Timur. Pasangan suami istri itu diketahui menggunakan identitas palsu. Perbuatan mereka itu dibantu Heri Kuncoro dan seorang calo pembuat paspor.
Dengan bantuan dari dua orang ini, Ruqayyah dan Umar Patek bisa mendapatkan paspor tersebut. Padahal, Umar Patek saat itu sudah masuk daftar buronan teroris. Kedua pasangan suami-istri ini menggunakan KTP palsu serta dokumen kependudukan lain yang juga dipalsukan untuk mendapatkan paspor Indonesia.
Mereka pun berhasil mendapatkan paspor tersebut, sehingga dia bisa menemani Umar Patek ke luar negeri. Keduanya berhasil meninggalkan Indonesia untuk menuju Pakistan. Mereka sempat malang melintang di sana selama beberapa lama, hingga akhirnya berhasil ditangkap pihak keamanan Pakistan. Keduanya pun dideportasi dari negara tersebut, setelah menjalani pemeriksaan beberapa lama oleh otoritas berwenang setempat.
Atas perbuatannya itu, JPU Syahrizal Syakur mendakwa Ruqayyah dengan dakwaan berlapis. Ia dijerat melanggar pasal 266 ayat (1) jo pasal 266 ayat (2) jo pasal 263 jo pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP jo pasal 55 huruf c jo pasal 55 huruf a UU Nomor 9/1992 tentang Keimigrasian. Terdakwa Ruqayyah pun terancam hukuma penjara selama tujuh tahun.
Dengan dakwaan tersebut, kuasa hukum terdakwa Ruqayyah, Asrudin Hatjani menyatakan keberatan. Pihaknya un meminta kepada majelis hakim untuk meyampaikan nota keberatan (eksepsi). Hakim ketua Suharjono pun mengabulkan permintaan itu. Sidang pun di tunda untuk dilanjutkan Senin (7/11) pekan depan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ruqayyah binti Husein Luceno merupakan warga negara Filipina. Perempuan berusia 31 tahun dan suaminya Umar Patek ditangkap di Kota Abbottabad, Pakistan pada 25 Januari mengakhiri perburuan selama 10 tahun untuk tersangka teroris paling diburu di Asia Tenggara. Umar Patek dituding membuat bom yang digunakan dalam aksi pengeboman di Bali yang menewaskan 202 orang. (dbs/irw)
|