JAKARTA, Berita HUKUM -Terkait kicauan dari 14 orang mantan penyidik KPK yang curhat ke DPR dua pekan lalu, dan pada hari ini dua diantara mereka curhat ke jurnalis di Mabes Polri, Selasa (27/11), Ketika para mantan penyidik ini bercerita soal tindakan tak profesional Abraham Samad dan sejumlah masalah lain di KPK, termasuk soal perlakuan diskriminasi terhadap penyidik KPK.
Penyidik KPK menduga ini juga terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah membidik dugaan penggelembungan anggaran proyek penyediaan bahan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) dan tanda coba kendaraan bermotor (TCKB). Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengakui KPK sedang memeriksa kasus tersebut. "Kami memang sedang memeriksa kasus ini. Nanti dicek lagi prosesnya," tegas Bambang di sela-sela gerakan bertajuk Berani Jujur Hebat! KPK di Gedung KPK, kemarin, Minggu (25/11).
Menurut sumber di internal KPK, KPK enggan terburu-buru menaikkan kasus tersebut ke penyelidikan. Pasalnya, selain rawan resistensi dengan kepolisian karena diduga melibatkan sejumlah petinggi Polri, minimnya jumlah penyidik KPK saat ini juga salah satu penyebab KPK menunda penyelidikan kasus tersebut.
"Pasti naik ke penyelidikan, menunggu momentum yang tepat," ujar sumber yang enggan disebut namanya itu. Sementara itu, terkait dengan kasus simulator SIM, Bambang mengaku KPK akan memeriksa lagi tersangka kasus itu, Djoko Susilo, pekan ini.
Sementara Iwan Piliang yang ditemui siang tadi di KPK, ketika bersama Gubernur DKI Jokowi dan Artis Senior Pong Harjatmo, kepada BeritaHUKUM.com mengomentari tentang berlarut-larut penyidikan kasus Simulator SIM, serta dugaan penggelembungan anggaran proyek penyediaan bahan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) dan tanda coba kendaraan bermotor (TCKB).
"Kalau aku kan tempo hari sudah ajak Pak Timur Pradopo untuk Russian roulette, nggak akan bakalan jalanlah kasus ini, tekanan terhadap bung Abraham Samad itu sangat tinggi, makanya kami hari ini datang ke KPK, ini untuk mendukung pemberantasan korupsi ini, besok juga saya sama mas Pong akan pasang banner untuk Abraham, dan Jokowi "Babat Terus Koruptor", pak Jokowi hari ini kan MoU, besok ada pembicaraan lagi, kalau nggak nekad kita mendukung penuh KPK nggak bakalan jalan juga semua kasus ini, maka publik harus dukung dan jangan gentar, maju terus,” ujar Iwan.(bhc/put)
|