JAKARTA, Berita HUKUM - Jaring Mahasiswa dan Pemuda Jakarta (JMPJ) mendekrasikan Firdaus Djaelani atau Bang Daus selaku putera daerah Jakarta sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017 mendatang. Putra Betawi Firdaus Djaelani yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Otorita Jasa Keuangan (OJK) ini dirasa oleh komponen mahasiswa dan pemuda nantinya akan mampu menyerap aspirasi kalangan pemuda dan mahasiswa.
Haris Pertama selaku Koordinator JMPJ menyampaikan bahwa, dengan diusungnya Firdaus Djaelani atau bang Daus, yang merupakan cucu dari KH Abdullah Syafei ini yang berlatar belakang sebagai birokrat dan akademisi diharapkan dapat mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh warga Jakarta. Adapun beliau berlatar belakang sebagai ekonom, putra asli Betawi yang dianggap mampu mengangkat perekonomian warga masyarakat ibu kota, khususnya nasib rakyat kecil.
Seperti diketahui bahwa, dalam bursa Pilkada DKI bahwa sosok-sosok yang muncul tidak begitu kuat dengan Firdaus Djaelani, dan survey sebelumnya menurut para aktivis yang tergabung dalam JMPJ, sosok Bang Daus di tingkat Majelis Taklim, Ekonom-ekonom sangat familiar. membuat kami mendukung bang Daus.
Bang Daus yang juga merupakan dari latar belakang suku, dan budaya anak betawi asli, yang mana hari ini, DKI Jakarta menjadi pusat budaya dan episentrum, dan juga tidak pernah konflik secara vertikal, cenderung menghargai perbedaan, dari segi agama dan adat istiadat. Jakarta relatif aman dan tidak pernah konflik, maka perlu ada putera daerah yang bisa memimpin Jakarta.
"Pilkada DKI harus mampu menjadi ajang kompetisi bagi putra asli Betawi untuk menjaga nilai luhur budaya asli Betawi yang kian lama kian memudar," ucap Haris pada awak media, di salah satu restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jakarta, Jumat (11/3).
Menurut pandangan Koordinator JMPJ, bahwa Firdaus Djaelani akan mencalonkan diri nantinya melalui jalur independent. "Saya merasa yakin persyaratan untuk mencalonkan diri melalui jalur non parpol akan mampu dilalui, karena pihaknya sudah membuat tim pemenangan hingga tingkat RT," ungkapnya.
"Untuk mengumpulkan KTP bukan masalah bagi kami. Soalnya, kami akan bentuk posko-posko kemenangan melalui jaringan kampus hingga RT/RW dan kita akan terus mengkampanyekan Bang Daus ke level masyarakat umumnya Jakarta," jelas Haris.
Namun, untuk maju melalui jalur parpol juga dimungkinkan bagi cucu KH Abdullah Syafei pendiri dan pengasuh pertama Perguruan as-Syafi'iyah di Jakarta ini. Ia juga sosok dari putra Ustadzah Dra Hj Tuty Alawiyah mantan Menteri Sosial dan Menteri Peranan Wanita pada masa Orde Baru ini akan menjadi magnet bagi parpol untuk mengusungnya di Pilkada DKI 2017 mendatang. "Jika Tuhan meridhoi akan ada parpol mengusung Bang Daus di Pilkada DKI mendatang. Kemunculannya bisa menjadi calon alternatif," jelasnya.(bh/mnd) |