DEPOK, Berita HUKUM - Para Pekerja Seni Budaya di Kota Depok menggelar acara Diskusi Budaya dan Buka Puasa Bersama di Sarang Jaker pada hari Jum’at (12/07).
Hadir sebagai narasumber diskusi ini yaitu Ketua Komisi D DPRD Kota Depok yang termasuk membidangi seni budaya, Muttaqin, S.Si, Ketua Yayasan Kesenian Depok, Mas Eko, Ketua Sanggar Gedek Dewi Maharani, Pendiri Sanggar Ayodya Pala, Baas C Sueko, dan beberapa seniman Depok lainnya yaitu Ki Sungsang, Usman Bangau, Riki Satura dan warga sekitar Sarang Jaker.
Sejumlah aktivis pergerakan juga turut hadir dalam acara ini diantaranya Ketua PRD Depok Diddy Kurniawan, Ketua Komite Untuk Transparasi Anggaran (KUTA Depok) Hersong, Ketua Pemuda Tani Akbar Husein dan sejumlah wartawan harian lokal. Acara ini dipandu langsung oleh Ketua Jaker Depok Tora Sang Tokek.
Dalam acara ini, para seniman membahas gerakan kebudayaan di Kota Depok. “Kami berharap Jaker Depok bisa menjadi pelopor bagi gerakan kebudayaan di Kota Depok. Saat ini Kota Depok belum memiliki Gedung Kesenian, dan Dewan Kesenian Depok sudah 4 Tahun tidak jelas pengurusnya. Para pekerja seni memerlukan tempat berapresiasi,” ujar Ki Sungsang, pekerja seni sejak tahun 80-an.
Mas Eko, Ketua Yayasan Kesenian Depok, mengatakan bahwa saat ini sangat minim sekali kepedulian Pemerintah Kota Depok terhadap kegiatan seni budaya.
“Kami sudah hampir pesimis dengan Pemkot Depok. Jangankan untuk minta fasilitas, untuk komunikasi saja sudah sulit dengan para birokrat terkait. Kami berharap agar Komisi D DPRD Depok bisa menjadi mediator mempertemukan para pekerja seni budaya dengan pihak Pemkot Depok, dalam membangun kebudayaan di Kota Depok,” ujar Mas Eko, Ketua Yayasan Kesenian Depok.
Sementara menurut Tora, Ketua Jaker Depok selaku penggagas acara, diskusi budaya ini akan diselenggarakan rutin minimal setiap bulan sekali sebagai wadah transformasi ide dan karya para pekerja seni budaya di Kota Depok.
“Kami dari Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat cabang Kota Depok mempersilahkan bagi para pekerja seni dan aktivis budaya di Kota Depok menggunakan Sekretariat Jaker sebagai tempat kumpul dan berdiskusi tentang seni budaya.
Sebab kami menilai bahwa Budaya adalah akar dari sebuah peradaban, maka gerakan kebudayaan adalah sebuah kewajiban agar kita tidak kehilangan jatidiri,” ujar Tora, usai acara.(roh/bhc/rat) |