JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai bahwa Indonesia bisa mengalami 'Reformasi Jilid-II' jika pemerintah tidak bisa melakukan langkah antisipasi atas meroketnya dolar yang kini hingga pada angka Rp 14.465/USD. Terpuruknya rupiah sudah melampui batas paling parah (Under Value).
Pasalnya, bila pemerintah terus membiarkan rupiah melemah, dapat dipastikan hal ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat yang semakin sulit dan menderita lantaran biaya hidup akan dipastikan semakin mahal.
"Anything can happen, ini bisa Reformasi Jilid-II jika dolar tembus di angka Rp 15.000/USD. Karena ini sama saja meningkatkan kemiskinan," kata Fadli Zon, di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Rabu (16/9).
Wakil Ketua Umum Gerindra ini mengatakan kalau ucapan Presiden Joko Widodo tidak bisa dipegang terkait masalah ekonomi Indonesia, yang menyebutkan akan membaik dan meroket pada September. Sebab, sampai saat ini ekonomi Indonesia justru terus menurun dan terjun bebas.
"Ini persoalan sangat serius karena bisa jadi efek domino ke konflik ekonomi, politik, dan sosial. Katanya meroket, meroket apa. Omongan Presiden tidak bisa dipegang," paparnya.
Lihat video: Jokowi, September, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Meroket
Klik.(iy/teropongsenayan/bh/sya)