JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kepolisian tidak melakukan persiapan khusus menjelang perayaan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Kamis (1/12) lusa. Namun, jajaran Polda Papua diminta meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mengutamakan menjaga keamanan masyarakat.
"Saya sudah minta Kapolda menyiapkan serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Tapi Intinya peran serta masyarakat bersama-sama menjaga wilayah dan lingkungan masing-masing," kata Kapolri Jendral Pol. Timur Pradopo kepada wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, (29/11).
Pihaknya sendiri, lanjut Timur, belum menerima laporan akan adanya perayaan besar-besaran dengan pengaran massa dalam jumlah besar pula. Tetapi dirinya mempercayakan sepenuhnya kepada Kapolda Papua untuk mengambil langkah terukur yang tidak merugikan kepentingan keamanan dan membahayakan jiwa masyarakat.
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Sutarman menyatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan 170 personil tambahan ke Papua untuk membantu Polda setempat. “Kami kirimkan bantuan sebanyak 170 personel untuk memperkuat Polda Papua. Kami tetap monitor perkembangan di sana," ujarnya.
Menurutnya, aktivitas masyarakat yang bertentangan dan ingin mendirikan negara di dalam negara, tetap akan diproses serta diambil tindakan, karena telah melanggar hukum. “Polisi melakukan pembubaran (Kongres Rakyat Papua III), karena menyatakan diri merdeka dan ada presidennya. Kami akan tindak hal semacam ini,” tegasnya.
Sedangkan Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Saut Usman Nasution mengatakan, pihaknya sudah siap mengantisipasi kemungkinan OPM mengacau saat perayaan ulang tahunnya. "Kami siap dan dari kekuatan yang ada, kami optimalkan untuk menjaga keamanan," katanya.
Satu kompi Brimob Polri dari Sulawesi Utara telah diberangkatkan ke Jayapura untuk membantu Polda Papua. Sementara itu, di fasilitas Freeport sendiri sudah ada sekitar 888 personil Polri. Di luar kekuatan itu terdapat sekitar 700 anggota Polri.
Bangun Komunikasi
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan pemerintah setempat. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. "Ini penting, agar tidak berimplikasi buruk," ujar dia.
Menurutnya, BIN juga mengimbau masyarakat Papua, agar tidak terprovokasi atas keinginan sekelompok kecil orang yang menuntut Papua merdeka. Semua elemen serta masyarakat Papua diminta bersama-sama membangun Papua serta mengontrol anggaran yang diperuntukkan untuk kesejahteraan dan percepatan Papua.
"Kami mengajak mereka membangun Papua, mari bersama-sama berjalan sesuai rencana untuk mengontrol pembanguan sesuai peruntukannya. Jika tidak mengkritisi anggaran yang diberikan untuk Papua itu sangat besar, dikhawatirkan rawan penyelewengan. Mati bersama-sama untuk mengontrolnya dengan seksama,” tandasnya.(tnc/wmr/bie/rob)
|