JAKARTA, Berita HUKUM - Rencana demo Aksi Bela Islam II pada Jumat, 4 November 2016 hari ini dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, serta berbagai Ormas Islam didepan Istana Negara Jakarta, untuk menuntut keadilan dan Hukum terkait Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap telah menghina Alquran. Ustadz Felix Siauw yang merasa terpanggil dan bertanggung jawab terus menggelorakan dan memberi semangat kepada umat islam melalui akun media sosial twitter dan facebook hingga Live di facebooknya, Insyaallah dirinya juga akan mengikuti Jihad Aksi Bela Islam II tersebut.
Inilah tulisan Ustadz Felix Siauw pada media sosial twitter dan facebook akunnya dengan 3.697.760 orang Liked/ menyukai facebook pagenya Ustadz Felix Siauw pada, Kamis - Jumat (3-4/11) adalah:
"Jika ada satu kitab yang paling penting bagi kaum Muslim, maka itu adalah Al-Quran, sebab darisana kaum Muslim menstandarkan semuanya, baik buruk, boleh tidak, semua dari Al-Qur'an.
Maka wajar bila Al-Qur'an dinista, kaum Muslim tak dapat menerima, sebab keimanan mereka terusik, mereka terluka dan marah, tersakiti sebab perkataan yang dikeluarkan tidak pada tempatnya.
Terlukanya banyak Muslim sebab aqidah, yang menjadi tulang punggung agama, yang paling penting yang diusik. Maka tanggapan Muslim pun serius, sebab ini memang urusan yang berat.
Kesalahan perama menyikapi penistaan Al-Quran ini, adalah menuduh bahwa gerakan #BelaQuran ini gerakan politik, terkait pilkada. Ini justru makin menyakiti, klaim yang salah kaprah.
Coba lihat bagaimana seluruh nusantara bereaksi, berbondong-bondong datang ke ibukota, mereka tak ada urusan dengan politik praktis, apalagi uang, tidak juga jabatan, bukan itu semua.
Kesalahan kedua adalah, mengatakan bahwa semua ini urusan rasis. Islam tidak pernah mempermasalahkannya, sayapun Chinese dan keluarga saya begitu, tapi tak ada masalah samasekali.
Lalu apa yang menggerakkan mereka berkumpul mengadakan aksi? Adalah keimanan yang menggerakan, menuntut keadilan untuk ditegakkan, panggilan ini panggilan langit.
Bukan urusan politik praktis, bukan juga etnis apalagi rasis, ini tentang cinta Al-Qur'an, melakukan apa yang paling maksimal. Karena Allah, karena kita ingin membela kemuliaan agama.
Dan bila sudah ini motivasinya, maka mereka takkan dapat disuap, juga tidak mundur, sebelum keadilan ditegakkan. Yaitu penista Al-Qur'an dihukum seberat-beratnya agar jera.
Sementara, "bagi temen-temen yang sudah meniatkan datang ke aksi besok #BelaQuran 4 November 2016:
1. Luruskan dan ikhlaskan niat kita semata karena Allah, sebab kecintaan kita terhadap Kitabullah yang Allah turunkan bagi kita, senantiasa mengingat Allah dalam aksi besok nanti.
2. Karena kita niatnya lillahi, maka caranya pun juga harus pas, Islam tidak pernah mengajarkan anarkisme dalam memperjuangkan Islam, maka kita jaga agar kita tidak merusak atau menganiaya.
3. Tegaskan pada diri kita pribadi bahwa ini adalah soalan amar ma'ruf nahi munkar, sebagai bentuk maksimal yang kita bisa lakukan atas kecintaan kita terhadap Allah dan Rasul.
4. Tujuan kita memberikan sebuah kesan, agar pihak berwajib menyegerakan proses hukuman kepada penista Al-Quran dengan hukuman seberat-beratnya agar tegak keadilan.
Semoga Allah jadikan langkah-langkah kita ke majlis itu sebagai penggugur dosa, dan disaksikan para penduduk surga, sebagai saksi bahwa cinta kita pada Al-Quran itu nyata di amal.
Siapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Bika tidak mampu maka dengan lisannya. Bila tidak mampu maka dengan hatinya, Itu selemah-lemah iman - HR Muslim.
Bila mampu hadir di aksi hari ini, maka hadirlah. Itu bukti kecintaan pada Allah, kadar paling maksimal yang bisa kita lakukan, pembelaan kita atas Al-Qur'an
Bila tak mampu maka doakan yang hadir, doakan agar semua Allah mudahkan. Doakan agar Allah limpahkan keberanian bagi pihak berwenang menghukum penista Al-Qur'an
Bila tak mampu juga maka diam lebih baik, tidak berprasangka negatif, tidak melontarkan komentar sinis, apalagi memfitnah mereka yang membela agamanya
Cemburu dan marah adalah tandanya cinta, sebab ia tak rela yang dicintai sekedar diolok-olok, apalagi dinista. Adalah cinta yang menggerakkan, bukan kebencian
Maka langkah-langkah kaki yang hari ini turun aksi, dzikir dan pekik takbir mereka, adalah bagian dari nahi munkar, yang Allah wajibkan atas mereka yang berakal
Jangan sabar saat Al-Qur'an dinista, sebab justru kesabaran itu ada dalam membela Al-Qur'an yang dinista. Sabar dalam pengorbanan, hingga Allah ridha atas kita
Hati boleh terluka, tapi jaga akhlak tetap mulia. Orang boleh mencela, tapi kita jangan balas mencerca. Yang karena Allah bersama, pastilah indah adanya
Selamat aksi, sekali lagi luruskan niat hanya karena Allah, sebut Allah banyak-banyak dalam langkah-langkah kita. Indahkan lisan, juga akhlak, semoga Allah berkahi." pungkasnya.(fb/fs/bh/sya)
|