Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Anies Baswedan
Jika Capreskan Anies Baswedan, PD Diyakini Akan Panen Simpati Rakyat
Sunday 11 May 2014 17:20:52
 

Ilustrasi. Anies Baswedan, Ketua Tim Komite etik KPK saat memberikan penjelasan di gedung KPK terkait menangani bocornya sprindik Anas Urabningrum, Kamis (7/3/ 2013).(Foto: BH/din)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Partai Demokrat (PD) didorong untuk memajukan Capres sendiri di Pilpres 2014. Jika berani mencalonkan Capres muda yang memiliki rekam jejak baik, partai berlambang bintang mercy ini diyakini akan kembali meraih kepercayaan besar dari rakyat.

Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai PD memiliki kesempatan untuk kembali meningkatkan simpati rakyat ke partainya melalui momentum Pilpres 2014 dengan mendorong tokoh muda. Dengan perolehan suara sebesar 10,19 persen, Capres yang diajukan PD diyakini akan mampu menjadi kuda hitam, bersaing dengan Jokowi dan Prabowo yang kini jadi dua Capres terkuat.

"Kita bicara kuda hitam sekarang, tidak usah mikir soal elektabilitas, karena logikanya ketika si kuda hitam ini berhadapan dengan Jokowi dan Prabowo, maka namanya akan sejajar dengan keduanya. Semua mata masyarakat Indonesia hanya akan melihat ke tiga tokoh itu, popularitas tentu tidak jadi masalah kalau seperti itu," ujar Refly, dalam rilis yang diterima detikcom dari tim relawan Anies Baswedan, Minggu (11/5).

Pernyataan Refly adalah cuplikan dari acara Perspektif Indonesia bertema 'Negosiasi Koalisi Yang Tak Kunjung Usai' yang diadakan oleh Smart FM dan Populi Center. Selain Refly, hadir dalam acara ini Direktur LIMA Ray Rangkuti dan pengamat politik CSIS Nico Harjanto.

Refly menilai PD bisa mengambil kesempatan atas pertarungan Jokowi dan Prabowo yang kini cenderung hanya berputar pada negative campaign. Dia mengedepankan nama peserta konvensi Capres PD Anies Baswedan untuk bisa didorong menjadi Capres.

"Sekarang Jokowi dan Prabowo ribut soal negative campaign terus sampai lupa mengampanyekan gagasan yang ingin dibawa. Itu celah sebenarnya. Kalau Demokrat berani ajukan Anies Baswedan akan menarik perhatian publik. Bukan tidak mungkin namanya mencuat di antara pertarungan dua nama besar Jokowi dan Prabowo saat ini," ujarnya.

Pernyataan Refly diamini oleh Ray Rangkuti, Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA). Menurutnya Demokrat bisa mengambil celah dari pertarungan Jokowi dan Prabowo yang tak menelurkan gagasan malah saling melempar negative campaign.

"Sekarang terbacanya kedua calon ini tidak masuk ke gagasan kampanyenya. Keduanya saling lempar-lemparan isu negative saja. Di situ kemudian calon alternatif menjadi begitu penting. Calon-calon muda yang punya gagasan jadi berperan di tengah kebekuan Jokowi dan Prabowo," tegas Ray.

Pengamat politik CSIS, Nico Harjanto, juga menyatakan bukan tak mungkin calon alternatif ini muncul. "Dengan kenaikan suara Demokrat dari hasil hitung cepat, SBY bisa membangun koalisi dengan satu atau dua mitra koalisi yang ada," ujar Nico. Ia menyebut konflik koalisi antara PAN dan Gerindra bisa dimanfaatkan Ketum PD SBY.

"Bisa ke PAN, sebagian besar di PAN tidak setuju berkoalisi dengan Gerindra karena masa lalu Prabowo, ini bisa jadi celah," tambah Nico.

Sebelumnya di tempat terpisah, peneliti senior CSIS, J. Kristiadi secara tegas mengatakan SBY hanya bisa melakukan terobosan jika mencalonkan Anies Baswedan.

"SBY bisa buat terobosan kalau dia mencalonkan Anies Baswedan. Anies punya prestasi, dengan mencalonkan Anies, Demokrat juga sedang membuktikan ia keluar dari tokoh yang itu-itu saja," tegasnya.

Kristiadi meminta SBY melakukan terobosan dengan mencalonkan tokoh muda seperti Anies.

"Sekarang yang terutama bagi Demokrat adalah niat SBY seperti apa? Satu-satunya cara yang bisa dilakukan SBY sekarang adalah membuat terobosan baru," pungkasnya.(trq/dnu/detik/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Anies Baswedan
 
  Anies Baswedan Dianugerahi Gelar Adat 'Tuan Penato Negarou' di Kabupaten Tubaba, Lampung
  Anies Baswedan vs Konglomerat Hitam
  Pak Anies Dicintai Rakyat, Apa Buktinya?
  Pak Anies Menang, Rakyat Senang
  Anies Hadir di Peresmian WHC NU, Warganet: Sejuk Lihat Pemimpin Berbaur dengan Ulama
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2