JAKARTA, Berita HUKUM - Pengamat Komunikasi Lely Arriannie Napitupulu mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal mempertahankan daya tariknya untuk tetap menjadi relasi media pemberitaan.
Menurutnya, Jokowi mengalami penurunan kualitas komunikasi publik dan membuat para pelaku pemberitaan tidak tertarik lagi untuk mengekspos Jokowi terhadap publik.
"Kalau dulu Jokowi merupakan sosok yang cukup menarik karena populer dengan tampilan yang mampu menyingkirkan kekangan keakuan protokoler. Dan dulu dia terkesan hampir masuk ke dalam semua panggung politik," kata Lely saat acara diskusi"Menagih Janji Trisakti, Menguji Nyali Jokowi" di kafe Gado-Gado Boplo, Bunderan HI, Jakarta, Kamis (30/4).
Lely menilai, turunnya popularitas Jokowi karena ada perubahan dalam sosoknya sejak menjadi presiden. Perubahan tersebut, lanjut dia, disebabkan karena pengaruh orang-orang di sekitarnya.
"Seperti politisi yang mengikuti gendang irama yang dimainkan para pemusiknya," ungkap Lely.
Dia menegaskan bahwa orang-orang yang menempati posisi strategis di lingkaran Jokowi tidak memiliki kapabilitas. Karena itulah, kata Lely, kesalahan utama mantan gubernur DKI itu ketika melakukan rekrutmen para pembantunya.
"Orang yang seharusnya diakomodir, jutru tidak terakomodir. Padahal sangat banyak orang-orang yang lebih layak dan memiliki kemampuan dibandingkan yang saat ini menjadi pembisiknya," tandasnya.(yn/teropongsenayan/bh/sya) |