SAMARINDA, Berita HUKUM - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H untuk menyambut hari kemenangan bagi umat Islam pada saat arus pemudik di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai mengalami peningkatan dan membludak yang diserbu oleh ribuan calon penumpang menggunakan angkutan Kapal laut KM Prince Soya menuju ke Pare-pare, Sulawesi Selatan.
Pantauan pewarta BeritaHUKUM.com sejak pagi hari, para penumpang yang akan melakukan perjalanan dari Pelabuhan Damarinfa ke Pare-Pare dengan diantar sanak keluarga mereka sudah memadati pelabuhan, walaupun saat keberangkatan masih ada saja penumpang yang yerlambat datang dan ada juga yang tertinggal, sehingga dengan terpaksa menyewa kapal klotok mengejar kesungai mahakam setelah kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan Samarinda.
Informasi yang sempat dihimpun di pelabuhan Samarinda, KM Prince Soya dengan kapasitas normal memuat kurang lebih 1.500 hingga 1.600 penumpang, karena arus mudik lebaran di diperbolehkan mengangkut tambahan dari 10 persen, jadi sesuai daftar tiket penumpang yang memiliki tiket yang naik di kapal tersebut 1.750 penumpang, namun penupang naek berangkat dengan tujuan Samarinda, Minggu (3/7) diduga kelebihan kapasitas hingga mencapai sekitar 2.300 penumpang.
"Pemilik kapal Haji Saraping dalam kesibukannya mengurus penumpang hingga kedalam kapal ketika dihubungi pewarta saat konfirmasi terkait dugaan kelebihan penumpang, Saraping enggan berkomentar, "Tidak usah wawancara tulis aja yang baik baik saja," ujarnya singkat dan menutup ponselnya.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, petugas gabungan yang terdiri dari petugas Kepolisian Polsekta Kawasan Pelabuhan, KSOP, dan Pelindo melakukan pemeriksaan dan pengawasan bagi setiap penumpang yang akan berangkat.
Kepala Seksi Keamanan Laut (Kamla) Kantor Kesahbandaran Operasionan (KSOP) Samarinda, Syahrial yang di konfirmasi tentang penumpang yang berangkat menggunakan KM Prince Soya, dikatakan penumpang yang berangkat sesuai manifes, kurang lebih 1.800 penumpang, jelas Syahrial.
"Penumpang yang berangkat berdasarkan manifes kurang lebih 1.800 penumpang, namun terkait kelebihan penumpang yang ditanyakan, konfirmasi langsung pada Kepala KSOP atau bagian Humas," ujar Syahrial.
Pantau pewarta saat KM Prince Soya tepat pukul 11.45 Wita melepaskan ikatan talinya dan perlahan menjauh dari tepi pelabuhan Samarinda masih ada beberapa penumpang yang terlambat datang dan mengejar ketengah sungai, dengan menggunakan kapal klotok.
"Saudara kami beli tiket lewat calo dan mereka bilang kapal akan betangkat jam 1 siang, namun kami kesini terlambat kapal sudah berangkat tapi untung ada kapal klotok yang mau antar ke tengah sungai," ujar Ummi Kalsum yang mengantarkan keluarganya.
Dikatakan Ummi Kalsum bahwa, keluarganya ke Pare-Pare selanjutnya ke Makassar dan besok malam melanjutkan perjalanan dengan KM Rinjani dari Pelabuhan Makassar dengan tujuan Larantuka Flores Timur untuk berlebaran dengan keluarga di kampung, pungkas Ummi Kalsum.(bh/gaj) |