JAKARTA, Berita HUKUM - Beberapa petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendatangi Kementerian Pertanian di Jalan Harsono RM Nomor 3, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Petugas yang jumlahnya kurang dari 10 orang itu tiba di Gedung C, Kementerian Pertanian, Kamis (31/1) sekitar pukul 10:30 WIB.
Sebelumnya, pada Rabu (30/1) malam, petugas KPK mendatangi Kementerian Pertanian dan melakukan penyegelan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejak tiba di lobi gedung, petugas KPK menenteng beberapa dus berwarna coklat, dus printer, dan beberapa dus lain. Sejak tiba, petugas KPK tidak mengomentari pertanyaan awak media.
Tak lama kemudian, petugas menaiki lift menuju lantai 6 gedung dan memasuki ruangan Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan. Tak lama berselang, petugas kembali pindah dari ruangan itu dan bergeser ke ruangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Di ruangan itu, KPK menyegel ruangan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Irwantoro sejak Rabu malam.
Di depan ruangan, selain disilangkan pita, ditempelkan pula kertas dengan tulisan "DISEGEL".
"Itu ruangan Pak Dirjen yang disegel. Itu udah dari semalam. Kita enggak boleh dekat, cuma petugas KPK yang boleh masuk," kata seorang petugas keamanan gedung.
Kedatangan KPK di Kementerian Pertanian terkait kasus dugaan suap impor daging sapi. KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka terkait kasus suap impor daging. Mereka adalah Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi yang merupakan Direktur PT Indoguna Utama serta Ahmad Fathanah dan Presiden PKS Lutfi Hassan Ishaaq.
Bersamaan dengan penangkapan tersebut, KPK menyita uang Rp 1 miliar yang disimpan di kantong plastik dan koper. Keempatnya lalu diperiksa seharian di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.
KPK menyimpulkan, ada dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan Luthfi sebagai tersangka. Informasi dari KPK menyebutkan, uang yang dijanjikan PT Indoguna terkait kebijakan impor daging sapi ini mencapai Rp 40 miliar. Adapun uang Rp 1 miliar yang ditemukan saat penggeledahan tersebut diduga hanya uang muka.
Sebelumnya, Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyambangi Kementerian Pertanian untuk menggeledah ruang Direktur Jenderal Peternakan.
Petugas datang pada Rabu malam, (30/1), sekitar pukul 22:05 wib. Terdiri dari tiga pria, satu mengenakan kemeja batik, satu kemeja bergaris hitam putih, dan satu mengenakan kaos hitam dan membawa semacam police line bertuliskan KPK. Begitu datang, mereka langsung menuju ruangan dirjen.
"Malam Pak, kami dari KPK. Bisa tunjukkan ruang Dirjen Peternakan," ujar petugas berkemeja batik saat dijumpai oleh Tempo yang tengah menunggu di Kementerian Pertanian, Rabu (30/1).
Satpam yang tengah menjaga pun meminta surat penggeledahan yang ditunjukkan dengan sigap oleh petugas komisi. Rombongan petugas beserta dengan tiga orang satpam langsung beranjak ke lantai 6 begitu surat ditunjukkan.
Disebabkan kondisi gedung yang gelap dan matinya listrik karena diluar jam operasional, petugas pun menuju lantai 6 dengan pencahayaan seadanya dan naik tangga secara manual.(dbs/bhc/opn) |