Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Peradilan    
HAM
KY Diminta Pantau Pengadilan HAM
Sunday 28 Aug 2011 01:22:18
 

Pertemua pimpinan KY dengan pengurus Setara Institute (Foto: Dok. KY)
 
JAKARTA-Setara Institute memberikan apresiasi kepada Komisi Yudisial (KY) terkait dalam lembaga negara yang dipandang memberikan kontribusi yang sangat besar di dunia peradilan, terutama dalam perihal pemantauan persidangan.

Pentingnya pemantauan persidangan yang dilakukan KY dan pelanggaran-pelanggaran terkait tentang Hak Asasi Manusia (HAM) di persidangan adalah hal yang mendasari kunjungan Setara Institute, baru-baru ini.

Seperti dikutip laman resmi lembaga tersebut, Sabtu (27/8), pengurus Setara yang hadir antara lain Pengurus Harian Hendardi, dan didampingi oleh Astin, Bonar Tigor, Ismail Hasani dan Kiki Hutami, serta Chairul Hanan dan Hafiz dari Human Right Working Group. Kunjungan Setara tersebut diterima Ketua KY Prof. Dr. Eman Suparman, S.H., M.H. dan Asep Rahmat Fajar selaku Juru Bicara dan Tenaga Ahli KY.

Dalam paparan singkatnya, Hendardi mengemukakan bahwa Setara Institute adalah organisasi perhimpunan individu yang menaruh perhatian pada isu-isu pluralisme HAM dan lembaga instrumen penegak hukum.

Selama dalam pemantauan tersebut pengadilan nyaris gagal dalam mengadili dan memutus perkara secara indenpenden. "Disinilah kami melihat peran KY dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap hakim-hakim bagi perkara kebebasan beragama dan berkeyakinan, sering kali hakim yang menangani kasus tersebut harus dilindungi super extra selama proses penanganan perkara," kata Hendardi.

"Hal ini menggambarkan bahwa independensi pengadilan tidak bisa ditegakkan, akibatnya memang tidak ada efek jera bagi pelaku dan tidak ada signifikansinya bagi kemajuan HAM, dalam konteks itulah kami berharap KY dapat membentuk suatu satuan khusus dan secara reguler memantau peradilan kasus-kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Eman mengungkapkan, pada dasarnya hal yang terkait oleh HAM ini sering dibicarakan di setiap kesempatan dalam pertemuan lembaga negara. Selain itu, beberapa kali KY mengadakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan HAM, misalkan saja pelatihan-pelatihan tentang HAM yang diberikan pada hakim-hakim.

"KY akan berhati-hati untuk pendekatan tentang HAM ini, karena permasalahan tentang HAM dalam peradilan ini harus jelas dahulu apakah KY bisa memasukinya atau tidak, karena putusan hakim adalah kehormatannya, apabila putusan hakim tidak dihormati maka hakim pun akan kehilangan kehormatannya," tandas Guru Besar Universitas Padjajaran ini.(biz)



 
   Berita Terkait > HAM
 
  Prabowo Subianto Ditantang Minta Maaf ke Publik Soal Dugaan Pelanggaran HAM Masa Lalu
  Jokowi: Dengan Pikiran Jernih Saya Mengakui Pelanggaran HAM Berat Memang Terjadi
  Pemerintah Indonesia Diminta Tanggapi Serius Tuduhan Pelanggaran HAM dalam Aplikasi Pedulilindungi
  Polri Gelar Lomba Orasi Unjuk Rasa Peringati Hari HAM
  Barikade '98 Desak Pemerintah Tuntaskan Kejahatan HAM 1998 dan Kasus Korupsi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2