JAKARTA, Berita HUKUM - Kapolri Jenderal Pol Sutarman kembali mengingatkan sembari menjelaskan bahwa, dalam pengerebekan di 'markaz' teroris Kampung Sawah Ciputat Tanggerang Selatan, dan dari hasil olah TKP di Cirendue, dimana petugas Polri saat itu yang sedang berpakain preman, mengejar motor pelaku penembakan anggota polri. Pelaku sempat jatuh lalu mobil tidak terkendali dan juga terguling jatuh yang akhirnya pelaku menembak anggota kita kembali.
Pelaku sudah jatuh pingsan dan tidak berdaya, keluar ditunggui dan ditembak lagi, darah menempel di kendaraan, sudah kita urut semua menunju kemana Nurul Haq dan Albar, dari penelusuran senjata nurul Haq, lalu kita tangkap Robbi dan Anton di Banyumas, yang sudah sangat jelas Nurul Haq sudah pasti terlibat.
"Polri juga tidak menghendaki dalam proses penangkapan teroris mereka harus menjadi korban, mereka saudara kita dan masyarakat Indonesia dan saya datang ke sana guna memastikan semua langkah yang di ambil sudah benar, saya sampai pagi di lokasi sana sama Pak Kabareskrim," ujar Jenderal Polisi Sutarman, di Gedung PTIK Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Selasa (7/1).
Dijelaskan Sutarman, walau tindakan Polri dapat menimbulkan rasa kebencian dan akan menimbulkan masalah baru, kalau kekerasan dibalas dengan kekerasan tidak akan selesai, namun Polri sebelumnya sudah mengambil jalan persuasip dan mereka teroris tidak mempan di bujuk.
Sementara, Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Alius secara khusus menjelaskan, Polri sudah maksimal dalam melakukan penangkapan teroris, ingat bahwa dulu Wakapolri Komjen Pol Nanan pernah bernegosiasi dengan teroris, namun apa yang dibalas teroris, malah melemparkan bom kepada Pak Nanan saat itu.
Seharusnya saat ini peran serta alim ulama dalam memberi pemahaman kepada para teroris, karena fahamnya yang sudah berbeda dan melenceng. Dan tugas wartawan menanyakan itu dan menyampaikan kepada masyarakat.
"Kita tidak bisa bernegoisasi terlalu lama dengan teroris, karena bisa saja mereka akhirnya dapat menghilangkan barang bukti dengan memasukanya kedalam sumur," tukas Komjen Pol Drs. Suhardi Alius, MH.(bhc/put) |