Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Partai Nasdem
Kader Demokrat Ramai-Ramai Loncat ke Partai Nasdem
Tuesday 24 Jul 2012 06:45:55
 

Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella (Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah kader Partai Demokrat dikabarkan bakal hengkang ke Partai Nasional Demokrat (NasDem). Salah satu alasannya, elektabilitas Partai Demokrat yang makin menurun. Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan, sebanyak 37 kader sudah menjalin komunikasi politik dengan partainya. ”Mereka bilang, tunggu saatnya kami akan menyeberang,” katanya, sebagaimana dilansir dari laman Tempo, beberapa waktu lalu.

Namun Patrice menolak menyebut nama para kader Demokrat itu. Dia juga menegaskan, NasDem tak akan serta-merta menerima kader yang ingin hengkang. ”Tetap ada seleksi,” katanya.

Kabar ihwal hengkangnya kader Demokrat diakui Hayono Isman, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. Dia pun menyayangkan aksi para kader Partai Demokrat tersebut jika hanya gara-gara menurunnya elektabilitas Demokrat karena kasus korupsi. ”Sangat disayangkan kalau itu benar-benar terjadi,” katanya kemarin.

Hayono menilai pindah partai tak akan membuat rekan-rekannya menjadi lebih baik. Dia mengatakan kasus korupsi yang menyerang Demokrat saat ini bukan lantaran partainya korup. ”Tapi karena ulah kader,” ujarnya. Dia menegaskan, Demokrat sendiri sudah memiliki platform yang bagus dalam pemberantasan korupsi.

Namun Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua membantah adanya kabar kader Demokrat yang hengkang. ”Itu hanya berita yang dibuat Partai NasDem,” katanya kemarin. Menurut dia, pernyataan bahwa ada 37 kader Demokrat yang berencana hengkang diyakini bukanlah kader Demokrat. ”Jumlah itu dari seluruh anggota DPR, dan bukan kader Demokrat,” ujar Max.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan, sekalipun kader yang pindah itu tidak terlibat kasus korupsi, toh partai yang ditinggalkan sudah mendapat cap yang buruk. ”Jadi, sekalipun pindah partai, kader tersebut tetap mendapat cap kader yang korup,” ujarnya. Karena itu, Arbi menilai, situasi seperti itu bakal menambah beban bagi Partai NasDem. (bhc/tmp/rtm)



 
   Berita Terkait > Partai Nasdem
 
  Surya Paloh: Lawan Bukan untuk Dihancurkan, Tapi Kita Tawarkan Persahabatan
  NasDem Umumkan Nama Ganjar Pranowo Bacapres 2024, Puan Maharani: Sah-sah Saja
  Menteri dari Nasdem Terancam Direshuffle karena Ngotot Revisi UU Pemilu, Ahmad Ali: Tidak Ada Hubungannya!
  Nasdem: Kalau Capres-Cawapres Lawan Masuk Kabinet, Untuk Apa Pilpres Kemarin?
  Rio Capella Sebut NasDem Restoran Politik, Zulfan Lindan: Dia Tidak Waras!
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2