JAKARTA, Berita HUKUM - Kapolri Timur Pradopo menanggapi tingginya korban salah tembak. Timur Pradopo menjelaskan, "memang Polisi dalam pelaksanan tugas penuh dilema dengan 2 langkah kaki. Satu kaki di pengadilan, satu di kuburan," ujarnya.
Ditambahkan Kapolri, "tapi itu sebuah tugas, percayalah masyarakat dalam aksi apa pun terjadi di lapangan, pasti akan diperiksa mau benar mau salah, pemeriksaan dilakukan dan diawasi oleh Kompolnas, dan banyak pengawasan dalam penegakkan hukum pasti di proses," jelasnya di Rupatama Mabes Polri, Jumat (28/12).
"Masalah teroris Poso, pelanggaran hukum apa lagi masalah teror, penegakkan hukum jangan berhenti, masalah pembinaan, disamping penegakkan hukum, ada kerjasama dengan TNI kerjasama dengan BNPT," tambahnya.
Di tanyai mengenai adanya oprasi khusus di Poso,? Kapolri Jendral Timur Pradopo menjawab, Poso harus di tangani dengan khusus, "operasi yang di lakukan Polri dan di dukung Intelejen" tegas Kapolri, di tambahkanya lihat poso luasnya saja seperti pulau Jawa, Polri bekerja sama dengan masyarakat dan TNI untuk penanganan terorisme.
Sebanyak 595 orang dipecat dari Polisi, sebelum personil kepolisian di seluruh indonesia dipecat setelah menjalani proses hukum Pidana. Untuk kasus narkoba 32 dipecat dengan tidak hormat.
"Gugur dalam tugas merupakan suatu kehormatan paling tinggi di lingkungan Polri, akan segera di evaluasi mengapa bisa meninggal 2012, 15 anggota meninggal dunia dalam tugas, 8 di Sulteng, 7 di Papua," pungas Kapolri Timur Pradopo.(bhc/put) |