JAKARTA, Berita HUKUM - Kapolri Jenderal Polisi Drs Sutarman, mengingatkan semua jajaran Polri, bahwa sel-sel jaringan terorisme masih terus berkembang sehingga diperlukan kerja keras untuk mengatasinya dan menditeksinya.
"Sel-sel terorisme yang hidup di berbagai daerah merupakan tantangan kita untuk mencegah sekaligus menegakkan hukum," ujar Kapolri Sutarman, di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (7/2).
Dijelaskanya Sutarman lebihl anjut, sampai saat ini tercatat banyak anggota Polri yang gugur di tangan para pelaku kejahatan. Untuk itu, diperlukan kesiapan agar hal itu dapat diantisipasi dan dicegah agar tidak bertambah korban.
Sutarman juga awalnya sempat menyatakan bahwa, target teroris merupakan anggota Polri.
"Target mereka termaksud diantara anggota kita, tapi kemarin bukan target, karena didaerah itu sudah digunakan untuk latihan militer, jadi itu sudah saya minta kerjasama dengan Panglima TNI, untuk bisa latihan bersama untuk mengetahui posisi mereka dimana, bisa diketahui kalau ada bom, dimana mereka tanam, dan sudah kita lakukan latihan dan selama ini cukup aman, makanya kita patroli rutin," ujar Sutarman kembali.
Sebelumnya terjadi baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah. Saat tim Bravo Sat Brimobda Polda Sulteng yang dipimpin Iptu Jemmy menemukan lokasi eks pelatihan kelompok teroris Santoso di lokasi Wiralindu, Dusun Impo Padalembara Poso Pesisir di perkebunan coklat milik warga.
Dalam operasi itu satu anggota Tamtama Polisi berpangkat Bhayangkara I Putu Satria Wibawa gugur tertembak dibagian dada, korban tidak sedang mengenakan rompi anti peluru di saat kontak senjata dengan kelompok yang diduga jaringan teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB waktu setempat.
Sedangkan 1 dari 2 orang pelaku teroris tewas di tempat, dan seorang lagi luka tembak pada bagian kakinya.(bhc/put) |