JAKARTA, Berita HUKUM - Dunia maya di Indonesia khususnya di jejaring sosial twitter saat ini mendadak melejit ramai. Akun Twitter @TrioMacan2000 yang kerap kali berkicau untuk menyuarakan kasus-kasus dugaan korupsi para koruptor dikabarkan menghilang. Tapi, kemanakah akun kicauan tersebut, apakah hilang atau dibajak?.
Ketika @BeritaHUKUM mengeklik pencarian kembali akun twitter @TrioMacan2000 pada kotak pencarian jejaring sosial twitter, ternyata yang muncul justru The user @TrioMacan2000 does not exist. Beragam komentar pun muncul di Twitter terkait dengan hilangnya akun yang memiliki 140.000 lebih Followers sebelum menghilang.
Akun tersebut mulai hilang setelah @TrioMacan2000 menyebarkan kasus laporan Jamwas Marwan Effendi terhadap Fajriska atas kicauan Fajriska di akun twitternya, yang menyebutkan bahwa kasus Marwan sudah P21 alias siap disidang. Berkas dan tersangka kini sudah berada di Kejari Jaksel. Persidangan tinggal menunggu jadwal lagi.
"Penetapan P21-nya sudah dari minggu lalu, dan kemarin pelimpahannya ke Kejari Jaksel." kata pengacara Fajriska, Budi Sanjaya, Selasa (21/11).
Kasus ini dilaporkan Marwan ke Bareskrim Polri pada Juni lalu. Marwan melaporkan Fajriska atas dugaan pencemaran nama baik di media sosial.
Marwan melaporkan Fajriska dengan domain nama twitter @fajriska dan juga akun @TrioMacan2000 yang menyebarkan kicauan yang mendiskreditkan dirinya, ungkap Marwan pada beberapa waktu lalu.
Kasus ini mencuat ketika Fajriska atau Boy melalui akun twitter miliknya @fajriska, 'berkicau' mengenai kasus korupsi BRI pada tahun 2003. Di mana pada saat itu Marwan menjabat sebagai Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kajati DKI Jakarta yang menangani kasus tersebut.
Kicauan @fajriska ini ternyata juga diretweet oleh akun @TrioMacan2000 yang kala itu mempunyai 82.900 follower, sehingga membuat berita tersebut menjadi lebih cepat menyebar ke khalayak umum. Dalam kicauannya akun @fajriska menuding Marwan melakukan penggelapan terhadap uang yang menjadi barang bukti yang saat itu diduga mencapai Rp 500 miliar.
Akun @TrioMacan2000 Hilang
Nah berkaitan dengan kasus yang sudah siap disidang itu, akun @TrioMacan2000 pun mendadak ramai diperbincangkan. Para tweeps berbincang soal akun dengan followers lebih dari 100 ribu yang hilang dari jagat twitter hari ini.
Akun itu hilang diduga mulai hari ini. Akun yang biasanya berkicau soal isu-isu korupsi, politik, dan berbagai macam isu nasional itu lenyap dengan sekejap. Keberadaan akun ini memang banyak dipersoalkan sejumlah pihak sebab tudingan akun @triomacan2000 tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Karena tidak bisa dipertanggungjawabkan itulah, akun yang fenomenal itu dilaporkan juga sebagai bukti oleh Jamwas Marwan ke Bareskrim.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Setia Untung Ari Muladi, mengatakan setelah P21 penyidik juga aka melakukan pelimpahan tahap dua, tersangka dan barang bukti ke Jaksa Penutut Umum (JPU).
"Berkas, sudah P21. Hari ini penyerahan barang bukti dan tersangka Sedang dalam proses di Kejari Jakarta Selatan," kata Untung, Selasa (27/11).
Untuk memperkuat sangkaan dalam persidangan, lanjut Untung, pihaknya akan membeberkan barang bukti berupa dokumen-dokumen. Namun, Untung tidak membeberkan isi dokumen yang dimaksud.
"Itu materi perkara yang nanti akan dibuka ke persidangan. Masing-masing akan diberikan kesempatan membuktikan," ujarnya.
Terkait penanganan oleh Jaksa yang notabene adalah anak buah dari Jamwas Marwan Effendy, Untung menegaskan, tidak ada perbedaan dalam penanganan kasus ini. Dia menjelaskan jaksa tentu memiliki alasan kuat sehingga melimpahkan berkas yang bersangkutan ke tahap kedua.
Ia pun menjamin pihaknya akan bekerja secara profesional dalam proses di persidangan nantinya. "Pasti, jangan takut. Penegak hukum harus bekerja secara profesional," pungkasnya.
Marwan juga menduga kuat pemilik akun @fajriska merupakan Fajriska. Bahkan Marwan yakin yang bersangkutan adalah pemilik akun yang sama dengan @TrioMacan2000.
Disisi lain, Fajriska dalam sebuah kesempatan juga membantah sebagai pemilik akun dalam twitter @fajriska atau @TrioMacan2000. Ia mengaku bukan seorang yang gemar menggunakan media jejaring sosial itu.
"Itu bukan saya, saya bantah keras. Saya tidak pernah main twitter. Itu bisa saja Fajriska yang lain," tegas Fajriska dalam jumpa pers di Resto Oyster, Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (18/11).
Sementara akun @Fajriska juga membantah sebagai M Fajriska yang berprofesi pengacara. "Dengan senang hati, saya bukan Fajriska Mirza atau Boy," kata pemilik akun twitter @fajriska.
Di sisi lain, seiring dengan menghilangnya akun @TrioMacan2000, muncul akun lain terkait dengan nama akun @AdeAyuSasmita dengan 5.812 followers mengaku "lanjutan" dari akun @TrioMacan2000. Avatar (foto profil) yang digunakan sama dengan akun @TrioMacan2000, dengan isi biodata yang nyaris serupa, "Provokasi untuk kejujuran, perang lawan korupsi dan kemunafikan. Untuk pencerahan anak bangsa. Menuju Indonesia Berkeadilan dan Berkemakmuran". Meski mengubah akun menjadi @AdeAyuSasmita, tetap saja admin akun ini menggunakan nama triomacan2000 sebagai nama lainnya.
Dalam salah satu kicauannya, akun @AdeAyuSasmita mengaku bahwa akun @TrioMacan2000 di-suspend oleh staf salah satu pengusaha merangkap politisi salah satu parpol besar di Indonesia.
5 jam yang lalu akun @AdeAyuSasmita yang mengaku @TrioMacan2000 mengatakan dalam twiternya: Org2 ICAL sdh suspend akun saya "@bejomas53: @kurawa tuh bang tm2000 nongol baru @AdeAyuSasmita".
Perubahan nama ini cukup mengejutkan. Sebab, akun ini sempat membuat kesal banyak pihak dan melaporkannya ke Polisi. Akun @TrioMacan2000 ini juga sempat mengungkapkan bahwa Raden Nuh adalah salah satu adminnya. Hal ini sesuai dengan artikel di www.triomacan2000.net yang juga memuat nama Raden Nuh sebagai admin akun tersebut.
Akan tetapi, menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (23/11) silam, pengakuan tersebut belum terlalu memengaruhi penyidikan.
"Pengakuan tersebut akan dijadikan masukan. Meski demikian, Subdit Cyber Crime akan tetap mencari fakta dengan penelusuran siapa sosok di balik situs tersebut," jelas Rikwanto di Mapolda Metro Jaya ketika itu.(bhc/opn)
|