Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
HMP
Kasus Korupsi Hartati Murdaya Poo Bagian 1
Sunday 22 Jul 2012 08:17:27
 

Siti Hartati Tjakra Murdaya (Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Hartati Murdaya juga dikenal sebagai Ketua Umum Organisasi Keagamaan di Indonesia yang nama lengkap Dra. Siti Hartati Tjakra Murdaya (Chow li ing) lahir di Jakarta, 1946 adalah Orang terkaya di Indonesia no. 13 menurut majalah Forbes 2008. Sering dituduh sebagai kasir dan mesin uang Cikeas. Siapa pejabat Indonesia yang tidak "takut & segan" sama HMP? Dia Superwoman di Indonesia. Pejabat-pejabat yang berani lawan dia banyak yang KO.

Suami HMP, Murdaya Poo, juga konglomerat papan atas yang pernah jadi Anggota DPR dari fraksi PDIP, namun kemudian dipecat tahun lalu. Pemecatan Murdaya Poo sebagai Aggota DPR dari PDIP diduga keras karena tuduhan tidak loyal kepada Partai Kepala Banteng, juga karena faktor HMP.

HMP dulu dikenal sebagai pemilik Central Cipta Murdaya (CCM) grup. Usahanya bermacam-macam. Dulu juga sebagai pemilik lisensi pabrik Nike. Usaha CCM merambah kemana-mana. Berkembang pesat. Dari sawit hingga kimia. Maklum saja, dia kerabat dekat Istana dan juga kerabat Megawati. Dibandingkan Ayin alias Arthalita Suryani, yang pernah ditangkap karena suap Jaksa Urip Tri Gunawan yang sangat heboh, HMP jauh lebih hebat. Sekarang nasib HMP sudah kayak Ayin. HMP tidak tertangkap tangan dan dijadikan tersangka. HMP masih status dicekal, karena dugaan suap Bupati Buol. Selain kasus suap Bupati Buol, HMP juga disebut-sebut akan diusut kasus korupsinya di PRJ yang terdiri dari 2 kasus besar.

HMP juga disebut-sebut sebagai penyumbang terbesar dana kampanye Foke dan juga ikut bantu Hendarji untuk menangkan Pilgub DKI Jakarta. HMP ada dimana-mana, [HMP bantah disebut sumbang Foke 10 M, mungkin 10 M kekecilan. Merendahkan status HMP sebagai konglomerat jajaran top negeri ini]. Status hukum HMP saat ini terkait kasus korupsi Buol dalam perizinan HPH/kebon sawit memang baru pada tahap cekal/dilarang ke LN, untuk kasus Buol yang Bupatinya sudah jadi tersangka.

Tudingan Korupsi asset negara yaitu tanah lokasi PRJ/JIEC seluas 33 ha di kawasan Kemayoran diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi RI. Pejabat tinggi yang diduga terlibat diantaranya: Boediono (sekarang Wapres), Bambang Kesowo (ex Mensesneg), Agus Marto, ECW Neloe dll.

Bagamanakah modus korupsi yang diduga dilakukan HMP cs? Sangat kasar dan vulgar !! Tanah asset negara 33 ha diagunkan ke Bank Mandiri. Tanah 33 ha milik Setneg RI diagunkan ke Mandiri, uang kucuran kreditnya sekitar Rp 1.5T digunakan untuk kepentingan pribadi. Dari Rp 1.5 T uang haram hasil mengagunkan tanah milik negara 33 ha, hanya sekitar 200 M yang digunakan untuk "permak" gedung JIEC. Sisa uang haram yang sekitar Rp 1.3 T digunakan untuk kepentingan pribadi seperti take over saham PT. Metropolitan Kencana, dll
PT. Metropolitan Kencana itu developer yang kelola kawasan Pondok Indah. Kawasan paling presitisius dan termewah di Jakarta. PT. MK dulu dimiliki pengusaha terkemuka Ciputra, namun saat kesulitan keuangan, ditake over oleh HMP pakai uang kredit Mandiri. Masalahnya bagamana mungkin Bank Mandiri kucurkan kredit 1.5 triliun dengan agunan tanah negara?.

Secara sekilas saja dapat dicium aroma busuknya. Bisa jadi tanah negara itu dialihkan kepemilikannya ke HMP secara tidak sah/legal Atau tanah negara itu direkayasa sedemikian rupa sehingga bisa jadi jaminan kredit dari Mandiri yang proposalnya diajukan oleh Swasta. Diduga keras ada perbuatan pidana penipuan, pemalsuan, korupsi dan kejahatan perbankan dalam kasus pengalihan tanah negara 33 ha tersebut.

Dirut Mandiri saat itu ECW Neloe, Mensesneg (penguasa asset tanah negara di Kemayoran) Bambang Kesowo, Menkeu Boediono dst. Tudingan Kredit haram sekitar Rp 1.5 Triliun itu dikucurkan pada tahun 2003. Saat Megawati jadi Presiden RI. Hartati saat itu sangat dekat dengan Mega. Bisa jadi dengan pat gulipat, kongkalikong, rekayasa, kolusi dan suap, asset negara tanah 33 ha di Kemayoran bisa diloloskan jadi agunan kredit. Kredit cair sekitar Rp 1,5 T dari Bank Mandiri. Kemana uangnya yang 1.3 T diluar peruntukan poles-poles gedung JIEC kemayoran?. Pada saat itu menjelang Pemilu/Pilpres 2004. Selain untuk suap, pencalonan Murdaya Poo jadi Caleg, ada juga biaya politik lain.

Kita tahu tiba-tiba HMP menyeberang ke kubu SBY yang saat itu Menko Polkam yang dianggurin/dicuekin oleh Mega karena kabarnya dinilai yang telah menipunya 4 kali. (bersambung ke-bagian 2). (bhc/twt/rtm)



 
   Berita Terkait > HMP
 
  Kasus Korupsi Hartati Murdaya Poo Bagian 2, Bagamana HMP Menggelapkan Tanah Negara 33 Ha Di Kawasan Kemayoran
  Kasus Korupsi Hartati Murdaya Poo Bagian 1
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2