JAKARTA, Berita HUKUM - Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Andhi Nirwanto mengatakan bahwa kasus dugaan korupsi pengadaan alat laboratorium IPA untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) tahun 2010 di Kementerian Agama (Kemenag) senilai Rp 71,5 miliar, sebentar lagi akan segera dilimpahkan ke pengadilan.
"Berkas dua tersangka sudah dalam tahap penelitian berkas oleh jaksa penuntut umum, jadi itu sudah pra penuntutan (pratut)," kata Andhi kepada Wartawan di gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).
Delapan orang tersangka telah di Kejagung yaitu, Direktur Utama PT Alfindo Nuratama Perkasa Arifin Ahmad, Direktur CV Pudak Zainal Arief, Staf PT Nurationdo Bangun Perkara Mauren Patricia Cicilia, mantan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag Firdaus Basuni, mantan perwakilan dari Unit Pengadaan Rizal Royan.
Tersangka mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Affandi Mochtar, Pejabat Pembuat Komitmen Kemenag Syaifuddin, dan Konsultan Informasi Teknologi dari PT Sean Hulbert Jaya Ida Bagus Mahendra Jaya Martha. Namun, delapan tersangka tersebut belum ada satupun yang ditahan.
Menanggapi hal itu, Jampidsus mengatakan, pertimbangan penahanan merupakan wewenang penyidik. Jika dianggap perlu maka penyidik akan menahan para tersangka. Namun, dia menegaskan perkara tersebut bakal dituntaskan.
"Menahan itu ada syarat-syaratnya. Tetapi, perkara ini sudah diteliti oleh penuntut umum, berkasnya sudah selesai. Tinggal menunggu hasil penelitian penuntut umum. Sekarang 2 dulu (yang siap dilimpahkan ke pengadilan), sedangkan yang 6 sekarang sedang pemberkasan," ujar Andhi.(bhc/mdb) |