SAMARINDA, Berita HUKUM - Kawanan spesialis pencurian dan kekeran atau lebih dikenal garong atau rampok kembali marak terjadi di Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka pun tak segan-segan dan tergolong nekat untuk melukai para korbannya hingga sampai ke pemerkosaan. Seperti halnya yang terjadi di Jl. Harun Nafsi RT. 17 Kelurahan Rapak Dalam Kecamatan Loa Janan Ilir Samarinda Seberang Selasa (22/1), para perampok berhasil membawa kabur uang tunai Rp 100 juta, 2 kilogram emas, serta barang berharga lainnya. Kasusnya saat ini pun masih diburu oleh jajaran Reskrim Polres Samarinda.
Kejadian pada Selasa (22/1) sekitar pukul 04:00 WITA itu menimpa Nur Asih (47), warga Jl. KH Harun Nafsi, RT 17, Kelurahan Rapak Dalam, Loa Janan Ilir (dulu masuk Kecamatan Samarinda Seberang). Para perampok yang berjumlah sekitar empat orang dengan berbekal senjata tajam jenis parang dan pistol air soft guns, berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 2 kilogram. Selain itu, komplotan tersebut juga telah membawa lari uang lebih dari Rp 100 juta, 5 ponsel handphone, serta sebuah mobil Toyota Yaris bernopol KT 1999 MH. Kerugian akibat perampokan ini, Nur Asih harus merugi sebesar Rp 900 juta, ungkap Kompol Veby DP Hutagalung, Kasat Reskrim Polres Samarinda di ruang kerjanya, Jumat (25/1).
Menurut Veby, Anggota Polsekta Samarinda Seberang yang menerima laporan hari itu, langsung bergerak cepat melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di sekitar kediaman korban. Alhasil Polisi berhasil menemukan tali rafia, sarung, dan gorden yang dipotong-potong, serta tiga sandal yang diduga milik pelaku, jelas Veby.
Kasat Reskrim ini juga menambahkan, ''aksi perampokan di rumah keluarga Nur Asih juga disertai dengan kekerasan dan penyekapan. Nur Asih dan beberapa anggota keluarganya ditodong dengan parang, kemudian pelaku mengikat kaki dan tangan Nur Asih dan keluarganya yang berjumlah lima orang, sehingga para pelaku dengan mudah menjarah barang-barang berharga yang diketahui perhiasan emas seberat 2 kilogram amblas, serta juga membawa lari uang lebih dari Rp 100 juta, 5 ponsel handphone, serta sebuah mobil Toyota Yaris bernopol KT 1999 MH," ungkap Veby.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arief Prapto S didampingi Kasat Reskrim Kompol Veby mengatakan, berdasarkan keterangan Nur Asih, saat kejadian dia sedang di dapur, dan tengah bersiap untuk melaksanakan shalat subuh, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari depan rumah. "Perampok masuk rumah dengan cara menghantamkan batu ke pintu depan, makanya sempat menimbulkan kegaduhan itu. Nur Asih yang mendengar gaduh itu, langsung segera bergegas keluar mencari tahu asal suara, namun baru sampai ruang tengah, Nur Asih sudah dihadang empat pelaku, dan ia pun langsung ditodong dengan parang dan pistol. Kemudian tangan dan kakinya diikat, dan dimasukkan ke salah satu kamar. Didalam kamar keluarganya yang lain, juga bernasib sama, tangan dan kaki mereka juga diikat, dan diancam tidak melawan atau berteriak minta tolong", papar Veby.
"Polisi saat ini telah memeriksa beberapa orang saksi. Selain itu, saat ini Polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku," pungkas Veby.(bhc/gaj) |