SANYOL, Berita HUKUM - Sebuah kereta penumpang berkecepatan tinggi tergelincir karena meluncur sekitar tikungan di barat laut Spanyol pada Rabu, yang menewaskan 77 orang dan melukai lebih dari 100, kata para pejabat pada Kamis pagi.
Korban tewas telah mencapai 77, kata María Pardo Ríos, juru bicara Galicia daerah Mahkamah Agung di Spanyol. Gambar adegan menunjukkan kereta terbelah menjadi dua dan terbakar. Penyelamatan awak dan sesama penumpang ditarik keluar melalui bagian jendela yang pecah dan pintu dibuka paksa bahkan korban sempat tertegun memandang. Polisi menyelamatkan penumpang yang tengah bersimbah berdarah dari reruntuhan.
Lebih dari 20 korban luka masih dalam kondisi kritis, Kamis pagi (25/7) waktu Madrid, kata Agustin Hernandez Fernandez dari infrastruktur pelayanan Galicia. Penjaga Gerbang Kereta api Renfe mengatakan kereta tergelincir tepat ditikungan beberapa kilometer dari stasiun kereta api di kota Santiago de Compostela. “Kereta mungkin telah melaju terlalu dikecepatan tinggi, Kereta memiliki 218 penumpang dan sudah mendekati akhir dari perjalanan enam jam dari Madrid ke kota Ferrol di barat laut Spanyol ketika tergelincir pada pukul 20:41”. ujar salah satu warga saksi mata ketika peristiwa terjadi.
“Tidak jelas seberapa cepat kereta melaju saat tergelincir. Kereta itu mampu melaju hingga 250 kilometer per jam (155 mph)” ujar juru bicara utama untuk Renfe.
Warga yang tinggal di dekat trek rel mengatakan kepada surat kabar Voz de Galicia bahwa, mereka mendengar ledakan menggelegar ketika kereta tergelincir. Banyak dari mereka bergegas ke daerah, surat kabar melaporkan.
"Kereta api telah rusak dalam setengah. Beberapa potongan berada di atas, beberapa potongan berada di bagian bawah," kata Ivette Rubiera Cabrera dari Florida, yang melihat sekilas reruntuhan di lokasi kejadian pada saat liburan keluarga di Spanyol dan mengirim foto ke iReport CNN.
"Itu cukup mengejutkan," katanya. "Kami belum pernah melihat sesuatu seperti itu. Kami baru saja berpergian menggunakan kereta pekan lalu." Oscar Mateos mengatakan kepada surat kabar Spanyol El Pais bahwa ia melihat para penumpang yang cedera diletakkan di tanah.
"Bantuan datang dalam lima menit, tapi waktu itu menjadi peristiwa menyedihkan," katanya.
"Saya membantu orang keluar dengan kaki patah dan banyak memar."
Alen Perez, 16, mengatakan ia tengah berjalan di dekat lokasi kejadian dan melihat penumpang saling membantu keluar dari kereta. Kendaraan ambulance langsung mengevakuasi tempat kejadian. Ada beberapa mayat berserakan di tanah, katanya.(cnn/bhc/ink) |