JAKARTA, Berita HUKUM - Insan perfilman indonesia akan merayakan peringatan Hari Film Nasional ke-65 pada tanggal 30 Maret mendatang dengan kampanye "Ayo! Film Indonesia", sebuah ajakan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat. Terhadap film-film produksi anak bangsa.
Ketua Panitia Hari Film Nasional 2015, Lance Mengong, mengatakan bahwa hari film nasional 2015 dijadikan awal gerakan yang berkelanjutan melalui program-program yang strategis dan direncanakan dengan matang sesuai pemetaan situasi perfilman Indonesia saat ini.
"Selama satu tahun kedepan, kami akan melakukan kampanye Ayo! Film Indonesia secara terus menerus dan terencana melalui gerakan AYO! NONTON Film Indonesia, AYO! STOP Pembajakan Film Indonesia, AYO! MAJU Film Indonesia, AYO! RAWAT Film Indonesia."
Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Kacung Marijan, Ph.D, menyambut baik gerakan ini dan menyatakan komitmen pemerintah untuk membantu para penggiat film, untuk menjalankan program-program secara transparan.
Joko Anwar, salah seorang tokoh perfilman di Indonesia menuturkan harapannya, Agar pemerintah berusaha sungguh-sungguh meninjau dan membenahi peraturan perundang-undangan dan kebijakan penunjang inddustri perfilman untuk mempercepat pertumbuhan positif perfilman Indonesia, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas.
"Semua pemangku kepentingan harus bersinergi kalau mau perfilman nasional maju. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus mengadakan kegiatan yang sifatnya problem-solving. Dan harus transparan."
Acara puncak Hari Film Nasional rencananya akan nonton bareng Film Pemenang FFI 2014 Beta Maluku (Cahaya Dari Timur) yang diselelenggarakan di Istana Negara Jakarta pada tanggal 30 Maret 2015, dan dihadiri langsung oleh presiden Joko Widodo, yang sekaligus hari itu akan dicanangkan sebagai Hari Film Nasional.(bhc/yun) |