LONDON (BeritaHUKUM.com) – Sebuah proyek percontohan sedang dijalankan pihak kepolisian Inggris. Hal ini dilakukan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan bagi tim forensik untuk memeriksa perangkat teknologi, termasuk komputer dan ponsel yang digunakan penjahat.
Kini divisi Hi-Tech Crime Units (HTCU) yang biasa ‘membedah’ bukti berupa alat elektronik harus bekerja berdasarkan skala prioritas barang bukti dan ditambah jumlah personilnya. Proyek ini diharapkan bisa membantu petugas polisi menyeret pelaku ke pengadilan dengan lebih cepat juga bukti yang lebih banyak.
Sepert dilansir situs NPIA Police, Minggu (20/11), proses pemeriksaan ini dikenal sebagai e-Forensics (forensik elektronik). Hasil pemeriksaan seringkali memberikan bukti penting dalam kasus besar, seperti penyebaran pornografi anak di bawah umur, pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga dan tentu saja kasus penipuan.
Namun, seiring waktu kejahatan yang berhubungan dengan komputer telah meningkat dan menjadi lebih canggih. Uji coba ini terbukti sangat sukses. “Model praktek yang baik ini akan membantu pasukan memeriksa sejumlah perangkat elektronik dengan lebih cepat, meningkatkan kemungkinan bukti yang diperoleh dapat dengan segera digunakan di pengadilan untuk menghukum penjahat,” Kepala Ilmu Polisi dan Forensik, Bramble Simon.(sci/sya)
|