GORONTALO, Berita HUKUM - Menurut Kasim, warga Pohuwato dalam dialog akhir tahun bersama Aliansi Pengawal Perjuangan Provinsi Gorontalo (AP3G), Minggu (30/12), kearifan lokal di Provinsi Gorontalo mulai tergerus oleh zaman, selain hubungan antara khalifah yang ada didaerah ini masih ada yang berseteru dan tidak sejalan lagi. Gorontalo dianggap sudah kehilangan sesepuh, karena budaya dan adat oleh pemimpin yang ada masih dikesampingkan.
"Pemimpin yang ada sekarang masih mengenyampingkan budaya dan adat. Selain itu masih ada pemimpin yang berseteru dan kearifan lokal sudah tergerus," ujar Kasim. Sehingga masukannya, Gorontalo perlu membuat satu momen acara yang lebih mengangkat budaya dan adat Gorontalo seperti, karnaval budaya.
Pendapat tersebut menjadi salah satu masukan yang cukup menarik, bahkan oleh Ketua AP3G, Rustam Tilome, saat ini lembaga adat masih pada tingkat kabupaten, sehingga perlu dibentuk di tingkat Provinsi Gorontalo.
"Bukan saja itu, kalau perlu Lembaga adat masuk pada APBD," ujar Rustam.
Ia mencontohkan selama ini yang telah Bali lakukan, tidak saja pada faktor alamnya, namun Bali menjadi primadona pariwisata mancanegara karena giat dan rutin mengangkat adat budaya dalam event-event didaerahnya sehingga menjadi magnet bagi para pelancong.(bhc/shs) |