ACEH, Berita HUKUM - Masyarakat Aceh sangat kehilangan sosok ulama kharismatik seperti Tgk H Ibrahim Bardan atau yang lebih akrab dengan sebutan Abu Panton.
"Wafatnya Abu Panton membawa duka yang sangat mendalam, karena beliau guru spiritual saya," kata Ketua Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA-PA) wilayah Pasee, Tgk Zulkarnaini bin Hamzah, Rabu (1/5).
Menurut dia, sosok Abu Panton itu merupakan sosok guru panutan bagi pribadinya sendiri juga masyarakat Aceh bahkan seluruh umat Islam yang ada di Indonesia. Dengan dakwah-dakwah agamanya yang sangat khas dan menyentuh membuat umat bukan hanya di Aceh Utara saja melainkan seluruh Aceh merasa terenyuh bila mendengar ceramahnya.
Bagi Zulkarnaini, Abu Panton adalah guru dan panutan untuk membimbing setiap langkahnya. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kepemimpinanya di Partai Aceh.
"Beliau adalah panutan kami, dan kami sangat kehilangan," tuturnya.
Tgk Zulkarnaini berharap kedepan dapat muncul kembali ulama-ulama besar seperti almarhum Abu Panton. Karena beliau semasa hidupnya tak bosan-bosanya membimbing umat agar menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Tgk H Ibrahim Bardan ulama kharismatik Aceh tutup usia diumur 68 tahun pada Senin (29/4) sekitar pukul 18:30 WIB di Rumah Sakit Herna Medan-Sumatera Utara. Ia meninggal dunia saat menjalani perobatan penyakit hipertensi.
Selamat jalan Abu Panton, do'a kami bersamamu, aaminn.(bhc/sul) |