Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
MPR RI
Ketua MPR: Mahasiswa Jangan Ikut Ikutan Fenomena 'Gagal Paham'
2016-11-03 05:34:15
 

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar di hadapan Peserta Seminar Kemahasiswaan Penguatan Karakter Bangsa & Bela Negara.(Foto: Istimewa)
 
BANDUNG, Berita HUKUM - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan melihat kosa kata gaul gagal paham sekarang sedang marak terjadi di Indonesia. Fenomena gagal paham ini hampir merata terjadi diberbagai elemen masyarakat 'Gagal paham' ini, lanjut Zulkifli, muncul karena munculnya konflik dan permasalahan yang tidak diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

Contoh banyak organisasi masyarakat yang terjadi dualisme kepengurusan dan mengakibatkan terjadinya organisasi kembar karena tidak ada yang mau mengalah yang hasilnya banyak memunculkan gagal paham itu.

Hal tersebut diungkapkan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sebagai pembicara dihadapan ratusan mahasiswa lintas kampus berbagai perguruan tinggi di Bandung, Jawa Barat dalam acara Seminar Kemahasiswaan dengan tema "Peran Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Karakter Bangsa dan Bela Negara" di aula gedung Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/11).

Diutarakan Zulkifli Hasan, masyarakat saat ini dalam menghadapi konflik dan permasalahan sering mengedepankan prinsip menang-menangan dan saling menghabisi. Padahal Indonesia memliki Pancasila dalam menghadapi masalah dan konflik yakni sila ke empat musyawarah untuk mencapai mufakat.

"Makanya sangat berpesan terutama kepada generasi muda, kalian semua sudah hafal Pancasila bahkan di luar kepala tapi yang paling penting adalah pelaksanaannya dan dijadikan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jangan hanya hafal Pancasila tapi tidak dipakai," katanya.

Tapi, lanjut Zulkifli, memang semua itu butuh keteladanan. Dan keteladanan itu datang dari elit dan pejabat negara seperti para Menteri, Kepala Daerah dan lainnya. Mereka mengimplementasikan Pancasila dalam segala kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat dan semuanya bersumber serta bertujuan untuk kesejahteraan rakyat secara menyeluruh tanpa mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan.

Melihat prinsip keteladanan, jika ada kepala daerah yang masih mengeluarkan pernyataan-pernyataan atau memiliki cara berkomunikasi yang malah menimbulkan konflik, itu artinya tidak Pancasilais.

Generasi muda, menurut Zulkifli, harus memulai membiasakan diri secara bertahap mengamalkan Pancasila seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan akan terbiasa dan akan terbentuk karakter bangsa yang kuat.

"Saya rasa sangat penting peran perguruan tinggi sebagai tempat bagi mahasiswa generasi muda bangsa membangun nilai-nilai luhur dan nilai ke Indonesiaan kita serta membangun wawasan kebangsaan secara utuh," pungkasnya.

Acara seminar kemahasiswaan ini sendiri dilaksanakan sehari penuh dengan dihadiri perwakilan Menteri Ristekdik RI, Direktur Politeknik Manufaktur Bandung Prof. Isa Setiasyah Toha, para dekan dan dosen Polman Bandung.(der/mpr/bh/sya)



 
   Berita Terkait > MPR RI
 
  Pimpinan MPR RI Segera Berkirim Surat Kepada DPD RI Terkait Pergantian Fadel Muhammad
  Ketua MPR RI Bamsoet Dukung BI Terbitkan Rupiah Digital
  Pemotongan Anggaran MPR,Terkesan Upaya Systematis Mendegradasi Peran MPR Sebagai Lembaga Tinggi Negara
  Ahmad Basarah: Tidak Ada Kesepakatan Pimpinan MPR Minta Sri Mulyani Dipecat
  Bamsoet PPHN Tampung Seluruh Aspirasi Rakyat
 
ads1

  Berita Utama
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

 

ads2

  Berita Terkini
 
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2