Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Penistaan Agama Islam
Ketua PBNU Nilai Penanganan Kasus Ahok Lamban
2016-11-13 07:16:59
 

Ilustrasi. Tampak para tokoh di atas Mobil Komando pada saat mengikuti Demonstrasi Aksi Bela Islam jilid 2 di Jakarta, dengn jutaan massa pendemo, Jumat (4/11).(Foto: BH /mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama Said Aqil Siroj menilai, penanganan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lamban.

"Proses hukum harus segera, ini masih terbilang terlambat, tapi tetap harus diusut segera agar tidak menimbulkan emosi masyarakat banyak," kata Said diacara pembukaan Kompetisi Liga Santri Piala Gubernur Jawa Timur di Stadion Brawijaya Kediri, Jawa Timur, Sabtu (12/11) malam.

Said Aqil juga menyinggung perihal safari yang dilakukan Jokowi belakangan ini. Said menilai, Presiden seharusnya melakukan silaturahmi tidak dalam kondisi genting saja. "Jangan silaturahmi saat ada masalah genting saja ke NU, Muhammadiyah, tapi komunikasi harus tetap terjaga."

Jokowi harusnya bersyukur di Indonesia memiliki ormas Islam, yang ikut berperan menciptakan kondisi yang stabil di tengah masyarakat. "Alhamdulillah Indonesia punya ormas besar NU dan Muhammadiyah sebagai perekat, penyeimbang dan pemersatu ketika menghadapi kondisi yang buntu."

Presiden Jokowi sebelumnya menegaskan, safari yang dilakukan ke ormas dan aparat keamanan dilakukan untuk memastikan kesepahaman mengenai NKRI. NKRI menurut Jokowi harus dijaga bersama.

"Ini untuk memberikan penjelasan secara gamblang baik ke partai, baik juga ke ulama, para kiai, habaib, ustaz semuanya termasuk ke TNI dan Polri untuk memberikan penjelasan penjelasan, gambaran, betapa negara ini majemuk dan beragam," ujar Jokowi.

Jokowi memulai kunjungannya dengan menemui prajurit TNI di Mabes AD, kemudian kantor PBNU. Safari dilanjutkan keesokan harinya dengan menemui perwira polisi di PTIK dan setelahnya berkunjung ke kantor PP Muhammadiyah. Jokowi kemudian mengundang sejumlah ormas muslim ke Istana, mendatangi Markas Kopassus, Mako Brimob serta menemui prajurit Marinir.(Wisnu/aktual/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Penistaan Agama Islam
 
  DICARI!!, Setelah M Kece, Pria Ini Jadi Buronan Netizen Gegara Hina Nabi Muhammad
  HNW Apresiasi Kinerja Polri Tangkap Terduga Penista Agama
  Sukmawati, Potret Sosial-Politik dan Hukum Kita
  Bareskrim Polri Tetapkan Ustadz Bachtiar Nasir sebagai Tersangka Dugaan TPPU
  Jubir PA 212 Kembali Mendatangi PMJ untuk Menanyakan LP Ketua BTP Mania, Immanuel Ebenizer
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2