JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Ketua DPR Marzuki Alie dan Sekjen DPR Nining Indra Saleh mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (20/1). Namun, mereka tiba tidak dalam waktu bersamaan. Nining datang lebih dulu, sedangkan Marzuki menyusul 15 menit kemudian.
Saat ditanya wartawan atas maksud kedatangannya, Nining enggan berkomentar. Ia hanya meminta kesabaran wartawan untuk menunggunya hingga dirinya dan Marzuki selesai bertemu dengan pimpinan KPK. . "Nanti, nanti sama Pak Ketua (DPR) yang menjelaskan,"selorohnya.
Ternyata sikap serupa disampaikan Marzuki, begitu menjejakan kaki di gedung KPK. Politisi Partai Demokrat ini juga enggan berkomentar soal maksud kedatangannya. Namun, sebelumnya menuju KPK dari gedung DPR, Marzuki menyatakan akan melaporkan proyek-proyek di DPR beraroma korupsi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah proyek di DPR bernilai miliaran rupiah diduga diwarnai korupsi. Proyek tersebut antara lain adalah renovasi toilet yang menelan biaya hingga lebih dari Rp 2 miliar, pembanguann gedung parkir DPR hingga menelan biaya Rp 3 miliar, pewangi ruangan Rp 1,5 miliar dan pembuatan kalender 2012 Rp 1,3 miliar. Tapi yang menghebohkan proyek renovasi ruang rapat Banggar DPR yang menelan anggaran Rp 20,3 miliar.(tnc/spr/rob)
|