Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Politik
Koalisi Naga Sebuah Manuver Politik Kreatif
Tuesday 24 Jan 2012 22:32:59
 

Ilustrasi (Foto: Ist)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Partai Demokrat menyambut baik wacana pembentukan Koalisi Nasionalis-Agamis (Naga) 2014 yang tengah dijajaki Partai Gerindra. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa hal itu merupakan manuver politik yang kreatif menjelang pemilu dan pilpres 2014 mendatang.

"Wacana itu sangat bagus, karena sebuah kreativitas politik yg bermanfaat untuk pemanasan kompetisi politik. Saya anggap itu sah-sah saja," kata Ketua DPP Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/1).

Partai Demokrat, lanjut dia, menganggap wajar jika nantinya PKS dan PPP tertarik bergabung dengan Koalisi Naga. Tapi semua parpol selalu menginginkan menjadi pemain utama dalam koalisi. "Pasti akan seperti itu, namanya juga usaha, semua tidak bisa dimungkiri," imbuhnya.

Kendati demikian, untuk merangkai partai dalam sebuah koalisi diawal, bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, pada kenyataannya nanti mereka akan saling berkompetisi secara sengit untuk memperoleh suara pada masing-masing partai. "Makanya, Demokrat tidak terjebak dengan wacana capres,” tandasnya.

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) tak sependapat jika Koalisi Naga dibenturkan dengan Koalisi Biru. Alasannya, koalisi yang akan dibangun PAN pada 2014, tidak hanya dengan Demokrat saja, melainkan juga dengan parpol lainnya. “Koalisi Cinta antara PAN dan PD masih belum bersemi, hanya baru wacana,” kata Ketua PAN Viva Yoga Mauladi.

Namun, imbuhnya, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang telah menjadi besan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak secara otomatis menjadi subordinat Demokrat. "Kami menghormati rumah tangga PD, kami tetap mandiri dan berdikari serta tetap menjaga integritas PAN. Kami akan melakukan komunikasi intensif dengan semua parpol," jelas Viva.

Sedangkan peneliti senior The Indonesian Institute Rohim Ghazali menyatakan bahwa PKS dan PPP memang lebih strategis bergabung dengan Koalisi Naga ketimbang dengan Koalisi Biru. Jika bergabung dengan Koalisi Naga, kedua partai itu akan mendapatkan peranan penting sebagai pemain utama. Sedangkan di Koalisi Biru, kedua partai berasaskan Islam itu hanya menjadi penonton.

Menurutnya, Koalisi Naga diyakini akan mampu mengimbangi Koalisi Biru, karena koalisi hanya akan mengusung duet kader Demokrat dan PAN sebagai capres dan cawapres. "PKS dan PPP tidak akan kebagian peran di Koalisi Biru, sebab penentunya Demokrat dan PAN. Sedangkan pada koalisi Naga, sudah pasti PKS dan PPP bukan sekedar pelengkap, melainkan ikut sebagai faktor penentu,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan pihaknya tengah menjajaki Koalisi Naga sebagai upaya untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014. Atasa dasar itu, Partai Gerindra hanya akan membuka pintu koalisi bagi partai yang berminat mengusung Prabowo melalui Koalisi Naga.(inc/rob)



 
   Berita Terkait > Politik
 
  Moralitas dan Spiritualitas Solusi Masalah Politik Nasional Maupun Global
  Tahun Politik Segera Tiba, Jaga Kerukunan Serta Persatuan Dan Kesatuan
  Memasuki Tahun Politik, HNW Ingatkan Pentingnya Siaran Pemberitaan yang Sehat
  Syahganda Nainggolan Desak Jokowi Terbitkan Inpres Agar Menteri Tak Bicara Politik Sampai 2023
  Hadapi Tahun Politik 2024, Syarief Hasan: Pentingnya Mengedepankan Politik Yang Santun
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2