DEPOK, Berita HUKUM - Blokade paksa Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, yang dilakukan para pedagang dan para mahasiswa UI membuat jadwal kereta tujuan Jakarta-Bogor dan sebaliknya mengalami keterlambatan. Namun, Komnas HAM melihat aksi itu sebagai langkah untuk membuat jera PT KAI dan pemerintah.
"Apa yang dilakukan teman-teman dengan pemblokiran rel ini sudah cukup. Itu merupakan efek jera bagi pihak KAI untuk segera membenahi sistem yang sekarang berjalan," ujar Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, saat menemui para pedagang dan mahasiswa di Stasiun Pondok Cina, Senin (14/1).
Natalius juga menekankan agar PT KAI segera merelokasi para pedagang yang telah tergusur di Stasiun Pondok Cina. "Seharusnya PT KAI dan pemerintah mempunyai usaha-usaha yang signifikan, yaitu membuka lahan dan tempat baru untuk para pedagang kembali membuka usaha mereka," ujarnya.
Tak hanya itu, Komnas HAM juga mendesak pimpinan PT KAI untuk segera mengevaluasi kinerjanya dan melakukan langkah-langkah konkret seperti mediasi kepada para pedagang.
"Saya tegaskan bahwa ini sudah merupakan sebuah pelanggaran. Tidak ada kerja sama dengan Komnas HAM, komunikasi juga terputus. Pimpinan PT KAI harus melakukan langkah-langkah konkret, kalau tidak kita minta kepada Presiden, Menteri BUMN, dan DPR untuk segera dievaluasi kinerja para pimpinannya," tegas Natalius, seperti yang dikutip dari liputan6.com, pada Senin (14/1).
Sementara itu, Stasiun Pondok Cina telah kembali dibuka dan dapat dilalui kereta api sekitar pukul 17:00 WIB setelah adanya negosiasi antara para pedagang dan calon penumpang kereta api. Pihak kepolisian juga sudah bekerja sama untuk kembali membuka jalur kereta api yang sempat diblokir selama kurang lebih 5 jam itu.(lp6/bhc/sya) |