JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kondisi kejiwaan JM (18) yang menjadi korban perkosaan di pinggir rel kereta api Kebayoran Lama, Jakarta pada Jumat (20/1) malam lalu, hingga kini masih syok dan trauma. Mahasiswi salah satu akademi kebidanan di bilangan Ciledug, Tangerang, Banten itu, masih menjalani pemeriksaan intensif pada unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan.
“Korban pada Sabtu (21/1) malam, melapor kepada Polres Metro Jakarta Selatan. Hingga kini, korban masih menjalani pemeriksaan intensif untuk menungkap identitas dan menelusuri keberadaan pelaku perkosaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto dalam keterangan persnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/1).
Dalam kesempatan itu, Rikwanto meluruskan pemberitaan bahwa korban bukan diperkosa di atas angkot, tapi di rel kereta yang sepi dan gelap. “Korban sudah dibayang-bayangi lima orang pelaku saat akan berganti angkutan kota di bilangan Kebayoran Lama. Korban yang ketakutan mencoba menghindar dengan melewati rel kereta dan ditangkap pelaku serta diperkosa di sana,” jelas dia.
Dihubungi terpisah, Kanit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan, AKP Fitria Mega mengatakan, pihaknya masih memintai keterangan korban untuk mengungkap kasus ini. Petugas kesulitan meminta keterangannya, karena korban masih dalam kondisi syok dan trauma. “Belum banyak keterangan yang diberikan korban, karena kondisinya belum stabil," imbuhnya.
Petugas, lanjut dia, harus bersikap sabar dan masih terus menunggu korban hingga pulih untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam. "Sesuai prosedur, kami harus menunggu korban sampai kondisinya pulih dulu baru dimintai keterangan. Nanti akan dibawa ke Polda untuk cek kesehatan. Hasil visum memang menunjukkan adanya trauma benda tumpul di kemaluan korban,” kata Fitria.
Peristiwa ini sendiri berlangsung, ketika korban akan turun dari angkutan C01 jurusan Ciledug - Kebayoran Lama, Jumat (20/1) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, ia berangkat dari rumah kosnya di Ciledug dan berniat ke rumah saudaranya di Pamulang, Tangerang Selatan. Dari Kebayoran Lama ia akan menyambung angkutan D01 jurusan Kebayoran Lama - Ciputat.
Namun, belum sempat turun dari angkot C01 itu, lima pria yang berada dalam angkot itu, termasuk sopirnya, sudah mengincar korban. Tiba-tiba salah seorang pelaku memukul kepala bagian belakang korban. Dalam keadaan setengah sadar, korban diangkat seorang pelaku keluar dari angkot dan ditidurkan di pinggir jalan dekat Pasar Kebayoran Lama.
Keesokan harinya, korban terbangun dan mendapati dirinya berada di pinggir rel. Resleting celananya terbuka dan terdapat cairan diduga sperma di atas perut. Dalam keadaan syok, ia kembali ke kosannya. Ia lalu menceritakan keadaannya kepada seorang temannya. Pada Sabtu (21/1) malam, korban bersama temannya melapor ke Polres Jakarta Selatan. Hasil visum menunjukkan adanya trauma benda tumpul di kemaluan korban
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Budi Irawan mengakui bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan tersebut. Kelima pria yang diduga pelaku pemeriksaan itu adalah para penumpang serta sopir angkot yang ditumpangi korban. "Tim sudah kami sebar di lapangan untuk mengecek peristiwa tersebut," selorohnya.(dbc/irw)
|