MALANG, Berita HUKUM - Kongres Lanjutan HMI di Malang yang dilakukan sejak tanggal (8-14/11) lalu merupakan rangkaian dari Kongres yang sebelumnya belum tuntas di Jakarta, karena secara konstitusional kongres Jakarta belum sampai pada tahapan agenda Pemilihan Ketua Umum PB HMI.
Maka, Kongres lanjutan di Malang merupakan amanat konstitusi untuk menuntaskan Kongres yang telah berlangsung selama 1 bulan dan yang lebih penting menyelamatkan hargadiri HMI, yang harus diakui telah mengurangi kepercayaan publik nasional akibat pelanggaran massif di arena Kongres Jakarta. Malang di pilih sebagai lokasi kongres lanjutan karena dijamin kondusif dan infrastruktur Kongres tersedia, sehingga tidak terlalu tergantung kepada senior-senior.
Kongres Lanjutan HMI ke 28 sudah terlaksana dengan lancar, kondusif dan berhasil memilih Ketua Umum PB HMI Periode 2013-2015, yaitu Adi Baiquni. Proses pemilihan berlangsung dengan demokratis. Akan segera dilakukan penyusunan pengurus yang mengakomodir kader-kader potensial yang memiliki komitmen menegakkan konstitusi organisasi, memiliki komitmen ke-Islaman, kebangsaan dan komitmen membesarkan HMI sebagai basis kaderisasi.
Kepemimpinan PB HMI yang baru akan berkonsentrasi pada 3 agenda utama:
Pertama, Memperkuat konsolidasi internal HMI secara nasional.
HMI harus bersatu dalam konstitusi untuk menjadi bagian dari kemajuan bangsa Indonesia. Untuk menyukseskan konsolidasi ini maka PB HMI akan membangun komunikasi yang intensif kepada seluruh Cabang-Cabang, Badko dan juga Alumni. Bahkan rencananya PB HMI akan segera mewacanakan agenda besar PENYATUAN KEMBALI antara HMI DIPO dengan HMI MPO. Dalam konteks ini penting untuk segera dilakukan komunikasi yang serius. Sebab HMI akan semakin kuat bila bernaung dibawah bendera yang sama, konstitusi yang sama dan cita-cita yang sama. Sudah tidak ada lagi alasan yang relevan yang dijadikan sebagai dasar bagi perpecahan HMI. HMI hanya satu dan tidak terbagi.
Kedua, HMI akan memasifkan perannya sebagai bagian dari kemajuan bangsa Indonesia.
HMI akan mengawal proses pembangunan dan proses demokrasi agar makin memaksimalkan peran pemuda dan rakyat. HMI akan konsisten melakukan perlawanan terhadap korupsi, mengawal penyusunan APBN yang pro-rakyat. PB HMI siap mengadvokasi kepentingan Kaum Muda dan Rakyat Indonesa. PB HMI juga akan berperan aktif dalam gerakan Lingkungan, pendidikan serta kebudayaan. PB HMI secara tegas tidak akan masuk dalam area politik praktis.
Ketiga, PB HMI akan melakukan riset dan dokumentasi sejarah dan perkembangan HMI, untuk menyelamatkan sejarah HMI dari implikasi globalisasi informasi serta sebagai media untuk mempersatukan kembali ikatan emosional dan relasi intelektual kader HMI seluruh Indonesia. PB HMI akan memikirkan infrastruktur intelektual kaderisasi seperti dalam Basic Training (LK1 sebagai pilar kaderisasi HMI) melalui sejumlah pembaruan buku panduan yang meliputi sejarah dan wawasan ke HMI an, sebab jaman sudah berubah maka perlu kreasi redaksional yang relevan dalam dialektika sejarah HMI. Maju Terus Kader HMI, Yakin Usaha Sampai.(rls/zul/hmi/bhc/sya)
|