JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Meski tak sampai merengut korban jiwa, kecelakaan beruntun yang menimpa mobil rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Malang, Jawa Timur, Rabu (11/1) siang tadi, jadi perbincangan masyarakat. Pasalnya, kecelakaan itu, melibatkan lima mobil yang ditumpangi sejumlah staf kementerian serta pengurus Pengurus Besar Nahdlotul Ulama (PBNU).
Menurut juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, penyebab kecelakaan beruntun bukan karena salah satu mobil rombongan Presiden SBY mogok. "Mungkin saja ada kecelakaan lalu lintas, namun bukan dalam akibat rangkaian kendaraan Presiden," ujar Julian saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (11/1).
Sebagaimana diberitakan sejumlah media, kecelakaan beruntun terjadi, saat iring-iringan rombongan mobil Presiden SBY menuju Ponpes Al Munawariyah, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dijadwalkan membuka Muktamar XI Jamiyatul Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabarah An-Nahdliyah di ponpes tersebut.
Iring-iringan mobil rombongan Presiden SBY begitu panjang, terbagi dua gelombang. Gelombang pertama terdiri dari mobil pengawal dan mobil dinas yang ditumpangi Presiden. Sedangkan rombongan yang kedua terdiri dari staf-staf kementerian serta pengurus PBNU. Saat laju konvoi itu kencang, tiba-tiba satu unit mobil mogok. Mobil terdepan yang masuk dalam rombongan kedua tidak bisa menghindar. Mobil yang berada di belakang juga demikian.
Llima mobil yang terlibat kecelakaan itu, yakni Toyota Avanza nopol N 1601 DT, Toyota Corolla Altis nopol N 302 DP, Toyota Kijang Innova nopol N 430 AP, Toyota Avanza nopol W 329 PP, dan Toyota Avanza nopol L 1787 EK. Para penumpang tersebut, langsung dijemput oleh mobil lain untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat Muktamar tersebut.
Sebelum kecelakaan ini, insiden yang cukup mengundang tanya juga terjadi terhadap dalam acara pelantikan anggota Wantimpres Albert Hasibuan di Istana Negara, Selasa (10/1) kemarin. Meja Marmer putih yang biasa digunakan acana penting kenegaraan pecah, setelah dipakai Presiden SBY menandatangani surat pengangkatan Albert tersebut.
Selain itu, peristiwa aneh pula terjadi di Istana Negara pada Kamis (5/1) lalu. Sebuah pohon Trembessi yang ditanam SBY di halaman belakang Istana tiba-tiba tumbang. Kejadian itu berlangsung, ketika wilayah Jakarta diguyur hujan deras yang disertai angin cukup kencang. Tapi tak hanya di Istana Negara, puluhan pohon juga tumbang di sebagian wilayah Jakarta.(dbs/wmr)
|