JAKARTA, Berita HUKUM - Sekitar pukul 02:00 WIB dini hari, Jumat (24/5), supir dan kenek angkot 02 jurusan Pondok Labu-Fatmawati dikeroyok segerombolan orang tak dikenal (OTK), yang mengakibatkan luka-luka berdarah. Namun sayangnya, kedua korban pengeroyokan tersebut enggan melapor ke Polsek sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Menurut Noto sang supir, kejadian ini terjadi ketika dirinya sedang melintas kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan usai mengantar carteran.
Noto yang ditemani sang kenek Diki ketika melintas di depan supermarket 24 Jam, mobil yang dikendarainya diberhentikan orang yang tak dikenal. Dan ketika mobil dihentikan, tanpa banyak bicara, OTK tersebut langsung menghajar keduanya, dengan dibantu gerombolan yang sedang nongkrong di supermarket yang tidak jauh lokasi.
"Tahu-tahu dia bersama teman-teman langsung hajar kita. Padahal kita nggak tahu siapa mereka," ujar Noto ketika ditemui pewarta BeritaHUKUM.com di tempat angkot 02 mangkal.
Setelah puas menghajar keduanya, gerombolan yang diperkirakan sepuluh orang ini langsung meninggalkan kedua korban begitu saja. Dan untungnya, angkot yang mereka kendarai tidak ikut dirusak.
Tetapi, Diki sang kenek mengalami luka berdarah disekujur wajahnya. Dan Noto mengalami luka lebam di kepala bagian atas.
Ketika sampai di pangkalan, para rekan-rekan semasa supir angkot menyarankan untuk melapor ke Polisi. Namun, keduanya enggan karena takut melintas tempat yang sama.
"Takut saya, nanti mereka masih disana. Apalagi, kita harus ke Polsek Pasar Minggu dan pastinya mereka sudah tahu angkot kita," tambah Noto.
Beruntung ada Polisi Patroli yang melintas. Tetapi, ketika dikasih tahu ada korban pengeroyokan, sang petugas langsung menyarankan untuk melapor ke Polsek Cilandak.
Dan ketika mereka ke Polsek Cilandak, petugas piket malam yang bernama Subikyakto tidak mau menerima laporan, karena bukan wilayahnya.
"Yah melapornya ke Polsek Pasar Minggu karena TKP-nya kan disana," ujar Subikyakto sambil melihat kedua korban yang luka-luka berdarah.
Meski sudah dijelaskan, bahwa keduanya takut ke daerah Pasar Minggu, perwira Polisi yang bersemboyan pengayom masyarakat ini enggan membantu. "Kan bisa muter lewat mana saja gitu," ungkapnya tanpa menawarkan diri untuk mengantar ke Polsek Pasar Minggu.
Akibatnya, kedua korban yang juga merupakan warga Pondok Labu langsung pulang ke rumah.(bhc/riz) |