ACEH, Berita HUKUM - Berdasarkan pemantauan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe, harga di berbagai komoditas pada bulan Mei 2013 ini, angka inflasi yang terjadi di kota tersebut mencapai 0.88% atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139.02% pada bulan April 2013 menjadi 140.25% pada bulan Mei.
"Bulan ini mengalami inflasi mencapai 0.88%," kata Kepala BPS Kota Lhokseumawe Mukhlisuddin, saat ditemui pewarta BeritaHUKUM.com, di ruang kerjanya pada Selasa (4/6) sore.
Kata dia, pada bulan yang sama ditahun 2012 lalu, inflasi yang terjadi di kota Lhokseumawe sebesar 0.89 persen. Laju inflasi inipun sesuai dengan tahun kalender 2013 hingga bulai Mei yakni 5.04 persen. Sementara Inflasi Year On Year (Yoy) di kota Lhokseumawe pada bulan yang sama itu adalah 4.92 persen. Disebutkan, inflasi 0.88% yang terjadi disebabkan oleh perubahan indeks atau naiknya harga pada beberapa kelompok pengeluaran.
Diantaranya, imbuh Mukhlisuddin, yang paling besar adalah kelompok bahan makanan yaitu sebesar 2.47 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, Air, serta Listrik sebesar 0.43 persen. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0.28 persen.
"Sedangkan untuk kelompok kesehatan yaitu sebesar 0.08 persen, transportasi 0.02% serta kelompok makan jadi sebesar 0.01%. Namun untuk kelompok sandang masih mengalami penurunan indeks yaitu sebesar -0.89%," jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa pada bulan Mei 2013 Kota Lhokseumawe menempati urutan keempat tertinggi inflasi diantara 66 kota di Indonesia. Hal tersebut dihitung dari label Inflasi dan Deflasi di seluruh Indonesia.(bhc/sul)
|