Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan ia telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia yang berjanji" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Ukraina
Krisis Ukraina: AS Minta Rusia Menahan Diri
Friday 28 Feb 2014 17:01:29
 

Situasi Krisis di Ukraina.(Foto: Istimewa)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - AS menyerukan semua pihak untuk "mundur dan menghindari provokasi dalam jenis apa pun" seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Crimea, Ukraina.

Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan ia telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia yang berjanji akan menghormati "integritas teritorial" Ukraina.

Tetapi John Kerry memperingatkan bahwa Moskow harus mendukung kata-katanya dengan perbuatan.

Sebelumnya, kelompok pria bersenjata pro Rusia menyerbu parlemen daerah Crimea yang condong ingin menjadi bagian Rusia, sedangkan Rusia sudah beberapa lama melakukan latihan militer.

Sementara itu, parlemen Crimea mengumumkan akan mengadakan referendum untuk memperluas otonomi kawasan itu pada 25 Mei.

Crimea, yang mayoritas penduduknya adalah etnis Rusia, dialihkan dari Rusia ke Ukraina pada 1954.
Sedangkan etnis Ukraina yang setia dengan Kiev serta etnis Muslim Tatars yang anti Rusia, telah membentuk aliansi untuk menentang segala tindakan yang mengarah ke Moskow.

Yanukovich di Rusia

Presiden Ukraina terguling Viktor Yanukovych juga dilaporkan tampak di Rusia, setelah menghilang setelah ia dipecat oleh parlemen pekan lalu.

Media Ukraina mengatakan ia tiba di kota Rostov-on-Don selatan Rusia pada hari Jumat, dimana ia juga dilaporkan akan berbicara di sebuah konferensi pers.

Ia mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Kamis mengatakan ia masih menganggap dirinya sebagai presiden sah Ukraina.

Pemerintahan interim baru, termasuk Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk disetujui oleh parlemen pada hari Kamis, (27/2).(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Ukraina
 
  Ribuan Drone Digunakan Perang di Ukraina, Mengapa Fungsinya Begitu Penting?
  Krisis Pangan, Rusia Buka Opsi Ekspor Gandum Ukraina
  Rusia Ingin Umumkan Kemenangan di Ukraina pada 9 Mei, Kenapa Tanggal Itu Begitu Penting?
  Mengapa Indonesia Abstain Saat Rusia Dikeluarkan dari Dewan HAM PBB?
  Bagaimana Sikap Negara BRICS terhadap Rusia?
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2